jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, menceritakan tentang gaya kepemimpinan Jacinda Kate Laurell Ardern.
Sebagai Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda sangat dicintai rakyatnya. Semua patuh dan tidak ada yang membangkang.
BACA JUGA: Rambut Tantowi Yahya Mulai Menipis dan Memutih, Aa Gym: Siap-siap Saja Mas!
"Jacinda adalah sosok pemimpin yang sangat dicintai rakyat. Dia seolah-olah menunjukkan, jabatan PM hanya titipan dan amanah untuk melayani rakyatnya," kata Tantowi dalam Bincang Ramadan virtual bersama KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, Minggu (10/5).
Diceritakan Tantowi, awal terpilihnya Jacinda, tokoh politikus muda dari Partai Buruh, sebagai PM Selandia Baru sempat diragukan.
BACA JUGA: Aa Gym Mengomentari Kelakuan Ferdian Paleka, Begini Kalimatnya
Namun, karakter orang Selandia Baru sejati yang sudah terbentuk pada diri Jacinda, akhirnya meluluhkan rakyatnya.
"Orang Selandia Baru sejati bisa dilihat dari cara mereka menjaga negaranya dengan baik. Mereka sangat mencintai negaranya hingga tidak ingin ada satupun sumberdaya alam yang rusak. Saya melihat rakyat Selandia Baru jauh lebih Islami daripada saya yang muslim karena mereka sangat menjaga alam yang merupakan titipan Allah SWT. Kendati menurut survei, 51 persen penduduknya tidak beragama," tuturnya.
BACA JUGA: Pak Jokowi Perlu Tahu, Ada Hal Mengejutkan di Jerman, Miris
Ada beberapa hal menurut Tantowi, yang bisa diambil dari gaya kepemimpinan Jacinda.
Pertama, Jacinda sangat cinta rakyat dan negaranya.
Kedua, dia sangat tegas dalam mengambil keputusan. Kalau dirasakan itu baik untuk rakyatnya, dia tidak menoleh ke kanan, ke kiri, atau ke belakang.
Ketiga, Jacinda tokoh sederhana dan merakyat. Jabatan PM tidak membuatnya lupa diri.
Dia tidak minta dikawal atau diantar mobil mewah.
"Saya saksikan sendiri ketika Jacinda usai rapat bersama para dubes, beliau pulang tidak dikawal atau dijemput mobil mewah. Jacinda malah dijemput pacarnya dengan mobil sederhana. Saya sampai kagum, ini gaya kepemimpinan yang sangat Islami," tuturnya.
Mendengar cerita Tantowi, Aa Gym spontan berkata, "Aduh, air mata saya mau meleleh saja nih. Masyallah saya ingin menangis."
Aa Gym melanjutkan, kepemimpinan yang baik dilihat dari akhlak sang pemimpin.
Pemimpin yang baik lahir dari rakyat yang benar. Sebab, rakyat lah yang memilih figur pemimpinnya.
"Di zaman Rasulullah SAW, beliau sangat dicintai umatnya. Karena ada empat sifat Nabi yang membuat umat patuh mendengar semua titahnya. Yaitu Shiddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), Fathonah (cerdas)," terangnya.
Dari cerita Tantowi, Aa Gym menilai Jacinda memiliki sebagian ciri kepemimpinan Rasulullah SAW walaupun sang perdana menteri non-muslim.
"Semoga Allah memberikan hidayah dan mengetuk hati beliau (Jacinda, red) agar bertambah lagi pemimpin umat Islam yang hebat. Percayalah, jika pemimpinnya memiliki sifat kepemimpinan Nabi, rakyat dan negara akan aman tentram," tutupnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad