jpnn.com, JAKARTA - Menandai 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Selandia Baru, Kedutaan Besar RI di Wellington menggelar berbagai kegiatan, di antaranya seminar publik, pameran foto dan panggung seni di berbagai kota. Pembukaan acara dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, pada Maret lalu.
Sebagai penutup, KBRI Wellington menyiapkan konser khusus bertajuk The Symphony of Friendship yang akan digelar di gedung pertunjukan ikonik di Wellington, The Opera House, pada Jumat (9/11).
BACA JUGA: Lola Amaria Boyong Film Lima ke Selandia Baru
Duta besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengatakan, konser istimewa itu dipersiapkan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bagian dari Pasifik yang berbagi kesamaan budaya dan adat istiadat.
“Konser ini mengkolaborasikan musik Maori (suku asli Selandia Baru) dengan musik dari Indonesia bagian timur. Semoga ini akan semakin memperkuat tali persaduaraan kita dengan bangsa-bangsa di Pasifik,” kata Tantowi Yahya dalam siaran tertulisnya, Selasa (6/11).
BACA JUGA: Ikhtiar Kemenpar & Tantowi Gaet Turis New Zealand via GenWI
Konser The Symphony of Friendship akan menampilkan tiga penyanyi dari Indonesia, yaitu Edo Kondologit, Gita Gutawa dan Andmesh Kamaleng. Serta 2 penyanyi dari suku Maori, yaitu Maisey Rika dan Tama Waipara.
Penampilan mereka akan diiringi oleh Wellinton Orchestra, salah satu orkestra ternama di Selandia Baru. Konser berdurasi 90 menit ini mendaulat Erwin Gutawa sebagai arranger sekaligus konduktor orkestra.
BACA JUGA: Pesona House of Indonesia dan Rayuan Tantowi di Negeri Kiwi
KBRI Wellington optimis konser ini akan dipadati oleh 1.300 penonton yang setengah di antaranya adalah pelajar di Wellington. “Para pelajar yang rata-rata berusia 15 tahun adalah pemilik masa depan hubungan Indonesia-Selandia Baru. Semakin dini mereka mengenal Indonesia maka semakin cepat mereka akan jatuh cinta.” Jelas Tantowi.
Konser Persahabatan ini akan digelar di hadapan para petinggi pemerintah kedua negara, anggota parlemen, akademisi, berbagai organisasi kemasyarakatan, pelajar, mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang ada di Selandia Baru. "Karena bagian dari perayaan ulang tahun, kami tidak menjual tiket. Hanya berbasis undangan" jelas Tantowi.
Rupanya, penyelenggaraan konser persahabatan yang baru pertama kali digelar ini disambut baik oleh beberapa kementerian dan lembaga terkait di Indonesia. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berencana hadir dan memberikan sambutannya bersama Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard.
Secara terpisah, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf juga memuji langkah KBRI Wellington yang bersentuhan dengan ekonomi kreatif.
Triawan menganggap konser tersebut akan menunjukkan kemajuan industri kreatif Indonesia kepada negara-negara di Pasifik. Sebagaimana kita ketahui Selandia Baru adalah salah satu negara yang paling maju industri kreatifnya. Khususnya setelah film-film produksi mereka seperti Lord of the Rings, The Hobbit, dan lain-lain meledak di pasar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengapresiasi diplomasi melalui konser The Symphony of Friendship itu. Menurutnya, Selandia Baru adalah salah satu pasar potensial, dan sudah memiliki direct flight ke Bali. Maskapai Emirates dan New Zealand Air sudah terbang langsung dari Uckland - Denpasar.
“Ketika ada akses langsung, dan ke destinasi greater nomor 1, Bali, maka akan lebih mudah menarik wisman ke Indonesia. Mirip dengan pasar Australia, Selandia Baru suka dengan adventure, bahari, surfing dan culture, semua tersedia dengan baik di Bali,” kata Arief Yahya.
Konser ini juga akan direkam dan disiarkan di TVRI beberapa hari kemudian. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keistimewaan Upacara HUT Kemerdekaan RI di Negeri Kiwi
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh