jpnn.com - JAKARTA - Pokemon Go mulai menyerang DPR. Ya, game yang sedang nge-hits di mana-mana itu kini menjadi perhatian serius Wakil Rakyat di Senayan. Politikus Golkar, Tantowi Yahya mengaku sudah mengunduh game tersebut di telepon genggamnya beberapa hari yang lalu.
Anggota Komisi I DPR itu mengaku ingin mencari tahu lokasi penyedia aplikasi menempatkan para monster pokemon yang bisa ditangkap gamers.
BACA JUGA: Jangan Cuma Santoso Saja....
"Ya, saya unduh. Kalau nggak, mana saya tahu itu bisa main di mana-mana? Saya ada game itu hanya untuk ingin tahu," ucapnya, seperti dikutip dari Harian Rakyat Merdeka, Selasa (19/7).
Tantowi penasaran ingin mengetahui seluk beluk game yang menggunakan aplikasi global positioning system (GPS). Sebagai anggota komisi yang membidangi pertahanan, Tantowi merasa perlu tahu cara main game itu. Pengetahuan itulah yang nantinya digunakan dalam rapat dengan Menkominfo Rudiantara untuk membahas game itu.
BACA JUGA: Benar Santoso? Jenderal Tito: Memang Ada Tanda Tahi Lalat
Atas mewabahnya game ini, dalam waktu dekat DPR bakal memanggil Menkominfo untuk rapat bersama. "Kami ada rencana mengundang Menkominfo sebelum reses nanti," ucap Tantowi.
Menurut Tantowi, penggunaan GPS dalam permainan itu bisa membuka rahasia negara dan kemudian disalahgunakan pihak-pihak tertentu. Sebab, penyedia aplikasi dengan sengaja menempatkan para monster pokemon di gedung-gedung strategis, termasuk di Gedung DPR.
BACA JUGA: Yakin yang Terkapar Itu Santoso, Ciri-cirinya...
"GPS kan buat dia masuk ke mana-mana. Kita harus buat tegas dan kritis, apakah peralatan ini dibuat penciptanya untuk maksud tertentu," ucapnya.
Namun, dalam rapat nanti, materi yang akan dibahas bukan masalah Pokemon Go saja. Komisi I juga akan membahas masalah-masalah terkini di bidang teknologi informasi.
"Banyak (agenda) seperti UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), penyiaran. Jadi, jangan diberitakan Komisi I panggil Kominfo hanya bahas pokemon," cetusnya. (rakyat merdeka/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Vaksin Palsu, Fahri Hamzah Bela Dokter dan Rumah Sakit
Redaktur : Tim Redaksi