jpnn.com - PADANG - Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat, kemarin (6/8) merayakan hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah. Puluhan jamaah terlihat telah melaksanakan salat Id di Surau Nurul Yakin, Lakuak, Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
''Kami menunaikan salat Id lebih dulu dua hari dari pemerintah maupun Muhammadiyah. Sebab, kami juga lebih dulu memulai puasa. Jadi, kemarin (5/8) tepat 30 hari kami berpuasa,'' papar Gustian Malin Kuniang, khatib salat Id Jamaah Naqsabandiyah di Surau Nurul Yakin.
BACA JUGA: Jamaah An Nadzir Sudah Salat Id
Untuk ritual salat, menurut Gustian, tidak ada perbedaan dengan umat Islam yang lain. Dalam menentukan jatuhnya 1 Ramadan ataupun 1 Syawal, pimpinan jamaah akan lebih dulu berdiskusi dan bersepakat. ''Biasanya, sebulan jelang Ramadan, semua sudah jelas waktu puasa dan Lebarannya,'' terangnya.
Menurut Zahar, salah seorang guru jamaah Tarekat Naqsabandiyah, sejak Naqsabandiyah ada pada 1910, hari raya Idul Fitri jamaah Naqsabandiyah tidak pernah bersamaan dengan Muhammadiyah maupun pemerintah. Sebab, cara penghitungannya berbeda. ''Kami menggunakan hisab nurulhiyah, yakni menghitung sejak jauh-jauh hari. Tepatnya, 3 bulan belakangan sebelum Ramadan,'' ujarnya.
BACA JUGA: 7.002 Napi Jatim Nikmati Remisi
Dia berharap perbedaan perayaan Idul Fitri tidak menimbulkan perselisihan. ''Mari kita saling menghargai. Jangan pula sebagai insan umat muslim, perbedaan menjadi perpecahan,'' katanya.
Warga di sekitar Surau Nurul Yakin yang belum merayakan Idul Fitri juga tidak mempermasalahkan adanya salat Id yang berlangsung lebih dini tersebut. Setiap tahun mereka sudah terbiasa dengan perbedaan itu. (cr2/jpnn/c14/tom)
BACA JUGA: Aturan Beli Solar Berbelit, Nelayan Teluk Bonang Pusing
BACA ARTIKEL LAINNYA... Makassar Ngotot Minta Jatah CPNS
Redaktur : Tim Redaksi