BACA JUGA: Lima Meninggal di Jalur Penyelundup
Mereka menargetkan, sepekan ke depan, reaktor tersebut sudah bisa beroperasiHal itu terungkap dari laporan Ketua Pengawas Non-Proliferasi IAEA Olli Heinonen dalam rapat tertutup dewan direksi yang berlangsung di Wina kemarin (24/4)
BACA JUGA: FBI Selidiki Ambruknya Raksasa Keuangan
''Tak ada lagi segel dan peralatan-peralatan pengawasan di Yongbyon
Korut setuju menghentikan program nuklirnya di Yongbyon setelah mencapai kesepakatan dalam perundingan enam negara
BACA JUGA: Penembak Finlandia Mengaku Benci Umat Manusia
Kompensasi atas penghentian itu, Korut akan mendapatkan paket bantuan ekonomi dari kelima negara lain yang terlibat dalam perundingan tersebut, yaitu AS, Rusia, Tiongkok, Jepang, dan Korea SelatanAS juga berjanji akan mencoret Korut dari daftar negara sarang terorisNamun, karena AS tak memenuhi janji, Korut pun geramMereka pun memutuskan untuk melanjutkan lagi program nuklir di Yongbyon yang merupakan reaktor terbesar mereka
Mendengar kabar itu, AS bereaksi cepatNegeri Paman Sam tersebut akan melakukan soft diplomasi dengan KorutYakni, meminta agar negara itu membatalkan niat mereka dan membuka akses yang luas bagi alat peninjau untuk memantau perkembangan di lokasiAS pernah memperkirakan Korut memproduksi sekitar 50 kg Plutonium di Yongbyon, yang cukup untuk menjadi bahan 6-8 senjata nuklir(AP/AFP/ape/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hotel Mewah di Dubai Rp225 Juta Semalam
Redaktur : Tim Redaksi