Tarifnya memang cukup fantastis di tengah krisis finansial global saat ini, yaitu GBP 13 ribu (sekitar Rp 225 juta) semalam
BACA JUGA: Pelajar Tembak Mati 9 Orang, Lalu Bunuh Diri
Atau Rp 9,3 juta per jamSegmen pasarnya jelas bukan orang kaya biasa, tapi orang yang ultrakaya. Seperti yang dilansir Dailymail, tarif Rp 225 juta per malam itu untuk tiga tempat tidur, tiga kamar mandi lengkap dengan satu set meja kursi makan berlapis emas 18 karat
BACA JUGA: Penggemar Cerutu Kuba Pimpin Jepang
Pemilik hotel sangat optimis mereka bisa mendapatkan tingkat okupansi tinggi di antara 1.539 kamar, meskipun saat ini kondisi perekonomian global mengalami ketidak pastian, dan menggerogoti perekonomian kalangan kaya
”Orang-orang tetap akan mengambil paket liburan keluarga," ujar Alan Leibman, president and managing director Kerzner International, operator hotel yang bekerja sama dengan developer Dubai Nakheel untuk pengelolaan resort tersebut
BACA JUGA: Belasan Bayi Meninggal Nyaris Bersamaan
”Dubai masih memiliki nilai tambah bila transaksi dilakukan dengan Poundsterling atau Euro,” tambahnya.Hotel yang menghabiskan Rp 13,8 triliun itu dibangun di atas pulau buatan di pantai DubaiPembangunannya seakan melengkapi berbagai proyek kemewahan seperti indoor ski slope, tempat ski salju in door terbesar di duniaMenara tertinggi didunia Burj Dubai yang hingga kini masih dalam tahap pembangunanSerta proyek terkecil dari ketiganya, yaitu pulau buatan pemerintah Dubai yang disebut Palm Jumeirah.
”Anda tidak akan membangun proyek senilai USD 1,5 miliar ditempat sembarangan,” ujar Alan Leibman, president and managing director Kerzner International, operator hotel yang bekerja sama dengan developer Dubai Nakheel untuk pengelolaan resort tersebut.
Memang kemewahan yang ditawarkan tidak ada duanya di duniaNamun ada satu resort di Bahamas yang menawarkan tema samudra untuk keluargaResort tersebut memiliki tangki raksasa terbuka dengan 65 ribu jenis ikan, ikan paridan berbagai mahluk bawah lautSelain itu juga terdapat akuarium lumba-lumbaLebih dari dua lusin lumba-lumba hidung botol hidup di sana, mereka berenang dari kepulauan Solomon
Meski demikian pembangunan hotel ini tidak berjalan mulusBerbagai elemen yang mengatasnamakan lingkungan mengkritisi berbagai fitur yang ada dalam hotel Atlantis ituMEreka mengatakan pembangunan hotel itu merusak batu karang dan aliran air lautSeperti penambahan air dan konsumsi listrik
Tahun lalu kelompok dan beberapa penduduk di kepulauan Solomon protes mengenai penjualan lumba-lumba, dan 30 jam perjalanan pesawat untuk menerbangkan mamalia itu ke Dubai
Para analis juga menyatakan gejolak perekonomian dunia ini suatu saat dapat menyurutkan kehadiran turis di Dubai
Namun hal itu tidak menyurutkan langkah Dubai menawarkan kemewahan bagi wisatawanSemakin mengeringnya tambang minyak, Dubai berharap dengan adanya fasilitas pariwisata ini bisa mendukung pendapatan pemerintahResort seluas 538 hektare di teluk Persia Dubai itu, suatu saat diharapkan dapat menstabilkan perekonomian regional, bila profit dari minyak berhenti.
Bahkan miliuner AS Donald Trump berencana membangun hotel di tengah pulau buatan ituPalm Jumeirah sendiri sudah menjadi salah satu daya tarik turis di DubaiMeningkatkan angka wisatawan menuju pulau tersebut”Tidak hanya menambah jumlah wisatawan tapi juga membuat mereka meluangkan waktu dan menghabiskan uang di Dubai,” ujar Joe Cita, chief executive divisi perhotelan Nakheel.
Pada 2010, Dubai bertekad meningkatkan jumlah pengunjung hotel hingga 10 juta per tahunMeningkat 7 juta pengunjung pada 2007Atlantis sendiri akan meningkatkan okupansi hotel di kota itu hingga 3 persenSejauh ini permintaan masih tinggiMenurut perusahaan layanan profesional Deloitte Touche Tohmatsu, Timur Tengah memiliki okupansi hotel tertinggi didunia pada semester pertamaKawasan Dubai tertinggi dengan okupansi 85,3 persen, dengan tarif rata-rata tertinggi.(erm/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susu Terkontaminasi, Pejabat Tiongkok Pilih Mundur
Redaktur : Tim Redaksi