Target Entaskan 5.000 Desa Tertinggal Hingga 2019

Rabu, 10 Juni 2015 – 22:59 WIB
Menteri DPDTT Marwan Jafar. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), mendorong terbangunnya keterkaitan antara desa dan kota sebagai bagian dari strategi pengembangan kawasan pedesaan di Indonesia.

Terutama guna mewujudkan target pengentasan 5.000 desa tertinggal dan menjadikan 2.000 desa mandiri hingga 2019 mendatang.

BACA JUGA: Kisah Jasad Angeline dan Gundukan Mencurigakan di Bawah Pohon Pisang

"Untuk mendorong keterkaitan desa-kota, maka pengembangan ekonomi kawasan pedesaan harus dilakukan," ujar Menteri DPDTT Marwan Jafar, Rabu (10/6).

Menurut Marwan, pengembangan ekonomi kawasan pedesaan akan dilakukan dengan membangun sentra produksi, sentra industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan, serta membangun destinasi pariwisata. Selanjutnya, akses transportasi desa dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lokal juga harus terus ditingkatkan.

BACA JUGA: Jokowi Mantu di Solo, Milad Pemuda Muhamamdiyah Urung Dihadiri Menteri

"Akan dikembangkan juga kerja sama antar desa, antar daerah dan antar pemerintah-swasta, termasuk kerja sama pengelolaan BUMDesa, khususnya di luar Jawa-Bali," ujar Marwan.

Langkah lain, membangun agribisnis kerakyatan melalui pembangunan bank khusus untuk pertanian, UMKM dan Koperasi. Kemudian Kementerian DPDTT juga akan mendorong pembangunan sarana bisnis di pedesaan.

BACA JUGA: Baliho Kampanye Tunggu Penetapan Calon

"Keterkaitan antara desa dan kota juga dilakukan dengan mengembangkan komunitas teknologi informasi dan komunikasi bagi petani untuk berinteraksi dengan pelaku ekonomi lainnya dalam kegiatan produksi panen, penjualan, distribusi, dan lain-lain," ujar Marwan.

Kementerian DPDTT ujar mantan anggota DPR ini, juga akan melakukan penataan ruang kawasan pedesaan untuk melindungi lahan pertanian dan menekan alih fungsi lahan produktif dan lahan konservasi.

Dengan langkah-langkah tersebut, Marwan optimistis target pembangunan desa dapat terwujud. Saat ini menurutnya, Kementerian DPDTT sudah membuat pemetaan tahapan-tahapan proses.

Untuk 5.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang, tahapannya, 2015-2016 sebanyak 500 desa, kemudian 2016-2017 sebanyak 1.000 desa, 2017-2018 (1.500 desa), dan 2018-2019 (2000 desa).

Sementara tahapan desa berkembang menjadi desa mandiri meliputi 2015-2016 (300 desa), 2016-2017 (500 desa), 2017-2018 (600 desa), dan 2018-2019 (600 desa). Sehingga pada tahun 2019 total 2.000 desa berkembang dapat menjadi desa mandiri.

Untuk membangun kawasan pedesaan menjadi kawasan perdesaan yang maju, Marwan mengatakan dalam lima tahun akan ada 2.000 kawasan perdesaan maju. Tahapannya meliputi 300 kawasan pedesaan tahun 2015-2016, lalu 500 kawan (2016-2017), 600 kawasan (2017-2018) dan 600 kawasan (2018-2019).

"Ini tahapan kerja yang sudah kami petakan. Kemudian yang terpenting pelaksanaannya. Banyak tantangan dan kendala, namun kami gigih bekerja demi bangsa dan kawan-kawan yang ada di desa-desa," ujar Marwan. (gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Komisioner Bawaslu, Ada Parpol Minta Imbalan dari Calon Kada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler