JAKARTA - Pemerintah sudah menyerah, tak sanggup mengejar target produksi minyak sebesar 970 ribu barel per hari sebagaimana ditetapkan dalam APBN 2011Pesimis dengan capain tersebut, pemerintah hanya mematok di angka optimum 920 bph dan maximum 945 bph.
"Untuk lifting minyak bumi 2011 potensi produksi rata-rata optimum sebesar 920 bph
BACA JUGA: 2011, Pemerintah Klaim 169 Proyek MP3EI Berjalan
Sementara maximum bisa dicapai sebesar 945 bph," kata Kepala BP Migasn R Priyono saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR membahas soal lifting minyak dalam APBN-P 2011 di Gedung DPR, Rabu (6/7).Targhet optimum ini bisa dicapai, kata Priyono, jika syaratnya bosa terpenuhi, yakni semua proyek baru bisa terlaksana sesuai jadwal. Sedangkan capaian maximum jika optimasi produksi dilakukan dengan membuat kebijakan-kebijakan yang drastis yang dapat mendongrak produksi minyak
Alasan kenapa target ini tidak bisa tercapai, lagi-lagi Priyono mengatakan ada persolan teknis
BACA JUGA: Presiden Berharap JSS jadi Ikon Indonesia
Seperti adanya sejumlah proyek yang terlambat dan beberpa wilayah kerja migas yang tidak bisa masuk produksinya"Ada beberapa proyek yang terlambat sehingga belum bisa berproduksi serta beberapa wilayah kerja yang tidak masuk produksinya seperti di West Madura dan Caltex," terangnya.
Mengenai lifting minyak dalam APBN-P 2011 itu akan disetujui Komisi VII DPR RI besok, (7/7), termasuk juga quota BBM bersubsidi dan subsidi listrik
BACA JUGA: Penambahan Pelanggan Harus Diimbangi Daya Pembangkit
(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Bulan, Konsumsi BBM Subsidi Hampir 20 Juta KL
Redaktur : Tim Redaksi