JAKARTA--Mobil karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dikenal dengan merk Esemka yang saat ini telah dipasarkan ke daerah-daerah, masih dalam proses pengujian emisi. Jenis-jenis mobil Esemka tersebut yakni Esemka Rajawali, dan Kiat Esemka.
"Saat ini prosesnya sudah sampai pada uji emisi, sedangkan izin konstruksi mobil sudah dipegang oleh Kemendikbud," terang Direktur Pembinaan SMK Kemdikbud, Joko Sutrisno di Gedung Kemdikbud, di Jakarta, Selasa (3/1).
Menurutnya, uji emisi memang menjadi tahap yang paling penting jika mobil Esemka Rajawali ingin diproduksi secara massal di Indonesia meskipun beberapa daerah tidak mementingkan izin uji emisi tersebut.
Namun begitu, hingga saat ini sudah ada beberapa daerah yang menjadi target pemasaran mobil Esemka. Sejumlah daerah tersebut diantaranya, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Bandung.
“Saat ini sudah dipakai sebagai mobil pengangkut pribadi dan produksi sebanyak 240 unit di berbagai perkebunan di tanah air. Ke depannya, Kemdikbud akan berupaya agar daerah-daerah dapat menjadikan Esemka Rajawali sebagai mobil dinas (mobdin) bagi para pejabat," jelasnya.
Di sisi lain, Joko mengakui jika pihaknya memang tidak bekerja dengan industri nasional dalam proses produksinya. Sebab masih terkendala tingginya biaya produksi. Akan tetapi, kerjasama dilakukan dengan industri-industri manufaktur kecil, seperti industri manufaktur di Ceper, Tulungagung, Pasuruan dan Banten. Sehingga harga on the road mobil tersebut dapat ditekan hingga Rp 105 juta per unit. "Dengan ongkos produksinya per mobil hanya Rp 95 juta saja," lanjut Joko.
Kerjasama dengan industri kecil tersebut dilakukan agara dalam pengerjaan mesin dan konstruksinya masih dapat melibatkan siswa SMK. "Targetnya memang itu, agar siswa terlibat dalam pengerjaannya," tegas Joko.
Joko menambahkan, dalam tahun ini 200 unit mobil baru yang akan segera diluncurkan kepada sejumlah pihak yang telah memesan. “Dengan adanya mobil ini industri kecil akan terangkat serta makin mengasah kemampuan siswa SMK,” jelas dia. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sogok KPU, Mantan Bupati Nisel Dituntut Empat Tahun Bui
Redaktur : Tim Redaksi