Target Serap Anggaran 90 Persen

Minggu, 02 Desember 2012 – 07:19 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak hanya memberikan perhatian pada kinerja menterinya di bulan terakhir tahun 2012. Realisasi penyerapan anggaran APBN 2012 yang telah ditetapkan berdasarkan porsi masing-masing kementerian juga diminta untuk lebih efektif.

"Presiden telah menginstruksikan agar penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga agar lebih diintensifkan secara efektif dan efisien untuk mengejar terselesaikannya target program-program kerja," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah kepada Jawa Pos kemarin (1/12).

Berdasarkan data kementerian keuangan, lanjut dia, realisasi penyerapan anggaran belanja pemerintah sudah mencapai 70.8 persen. Angka itu berarti sudah terserap Rp 1.095 triliun dari pagu APBN-P 2012 sebesar 1.548,3 triliun. "Diharapkan akan mendekati 90 persen menjelang Desember dan akhir 2012," kata Firmanzah.

Sebelumnya, SBY memberikan instruksi kepada jajarannya untuk lebih fokus di akhir 2012 ini. Mereka diminta untuk memanfaatkan satu bulan tersisa untuk menuntaskan program kerja kabinet serta melakukan evaluasi dan koreksi untuk mempersiapkan program tahun depan. Belum cukup, SBY juga meminta menteri tidak ke luar negeri kecuali untuk urusan yang sangat penting.

Firmansyah mengatakan, presiden memang concern terhadap realisasi penyerapan anggaran dan penuntasan program kerja pemerintah. "Belanja APBN dan APBD merupakan salah satu motor pembangunan nasional selain konsumsi dan investasi," terang mantan dekan fakultas ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu.

Secara terpisah, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan masih perlu kerja keras untuk penyerapan anggaran tersebut. "Memang kita masih perlu kerja keras. Saya harapkan masih bisa kita capai sebulan terakhir," katanya.

Terkait dengan capaian kinerja ekonomi, Hatta mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 persen. Namun untuk mencapai target 6,5 persen, berarti di kuartal terakhir ini harus mencapai 7 persen. "Itu sangat sulit mengingat situasi global saat ini," kata dia.

Meski begitu, lanjut Hatta, investasi masih cukup kuat dan konsumsi masyarakat juga terus dijaga. Dia mengharapkan, APBN bisa tepat sasaran sehingga bisa mencapai target. "Target bisa dicapai asalkan penyerapannya betul-betul tinggi pada akhir tahun ini," ujar mantan mensesneg itu.

Menurut Hatta, dari sisi ekspor memang mengalami penurunan. Karena itu pemerintah berupaya mengendalikan impor agar defisitnya tidak terlalu besar. Hatta mengatakan, resiko tetap ada karena situasi global yang tidak menentu.

"Langkah ke depan yang harus kita antisipasi adalah tetap menjaga momentum pertumbuhan dengan meningkatkan investasi dan menjaga daya beli masyarakat kita," terang besan Presiden SBY itu. (fal/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Langka, Jangan Atasi dengan Solusi Ad Hoc

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler