Targetkan 96 Ribu Liter Minyak Jelantah

Sabtu, 04 Mei 2013 – 08:19 WIB
BOGOR - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor menargetkan, pada 2013, terkumpul 96 ribu liter minyak jelantah yang dibeli dari masyarakat, dan bantuan hibah dari pihak ketiga.

Pengumpulan minyak jelantah oleh BPLH akan diolah menjadi biodiesel untuk bahan bakar Bus Trans Pakuan yang dikelola oleh PDJT (Perusahaan Daerah Jasa Transportasi) milik Pemerintah Kota Bogor.

“Kita membeli minyak jelantah dari masyarakat seharga Rp3.000 per liter. Targetnya, setiap bulan terkumpul 3.000 liter, belum termasuk bantuan hibah dari pihak ketiga,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan pada BPLH Kota Bogor Shahlan Rasyidi di kantornya, Jumat (3/5).

Shahlan menyebutkan, untuk membeli minyak jelantah dari masyarakat, pihaknya mengeluarkan dana tidak kurang dari Rp9 juta setiap bulannya. “Dengan target per bulannya 3.000 liter itu, maka BPLH mengeluarkan dana tidak kurang dari Rp9 juta yang dikeluarkan dari APBD Kota Bogor,” kata Shahlan.

Menurut Shahlan, pembelian minyak jelantah dari masyarakat dilakukan melalui kecamatan. “Pihak kecamatan secara rutin setiap bulan harus menyetorkan minyak jelantah yang dibeli dari masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, kata Shahlan, setiap bulan BPLH menerima minyak jelantah dari 20 sekolah di Kota Bogor. “Baru 20 sekolah yang rutin mengumpulkan minyak jelantah terutama Sekolah–Sekolah Adiwiyata,” ujarnya.

Di samping sekolah di Kota Bogor, kata Shahlan, ada juga sekolah dari Depok yakni, sekolah di bawah Yayasan Al Fikri. Yayasan Al Fikri Depok sengaja datang ke BPLH untuk menyerahkan minyak jelantah.

Shahlan mengatakan, selain dari masyarakat dan sekolah, pihaknya juga menerima bantuan hibah minyak jelantah dari pihak ketiga antara lain dari Cevron, Carrefour, dan Gereja di Kota Bogor.

“Saat ini sudah ada kesiapan dari rumah makan siap saji California Fried Chicken (CFC) yang siap menghibahkan minyak jelantah 900 liter. Khusus Carrefour setiap dua bulan sekali rutin menyerahkan 800 liter,” jelasnya.

Shahlan mengatakan, pihaknya terus menyosialisasikan kepada masyarakat akan bahan minyak jelantah. Sosialisasi terus dilakukan di setiap kecamatan dengan melibatkan perwakilan pedagang dan masyarakat lainnya.
 
Seperti diketahui, kata Shahlan, minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah dipergunakan berulang kali untuk mengoreng bahan pangan seperti ikan, tempe dan lain-lainnya dengan suhu yang tinggi.

Secara kimia terjadi pemutusan ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh, sehingga menjadi asam lemak jenuh dan mudah teroksidasi. Asam lemak jenuh dalam tubuh bersiko menimbulkan kolestrol darah, jantung dan pembuluh (stroke dan penyakit jantung koroner). “Selain itu juga akan menyebabkan penyakit kanker,“ ujarnya. (*/dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Nugroho Hilang Kendali, 3 Tewas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler