Tarif Angkot Langsung Naik

Minggu, 23 Juni 2013 – 02:43 WIB
CILEGON – Tarif angkutan kota (angkot) di Cilegon sudah mengalami kenaikan menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Padahal semestinya kenaikan tarif menunggu surat keputusan walikota yang baru akan dibahas oleh Dinas Perhubungan (Dishub) dan Organda pada Senin (24/6) besok.

Pantauan Radar Banten (Grup JPNN), Sabtu (22/6), sejumlah angkot jurusan Cilegon-Merak dan Cilegon-Anyer sudah menaikkan tarifnya. Bila biasanya tarif dari Simpang Tiga ke Pasar Baru Cilegon tarifnya Rp2.000, kini menjadi Rp3.000 atau naik 50 persen. Begitupun dari Merak ke Cilegon yang biasanya Rp5.000 kini menjadi Rp7.000 atau naik 40 persen.

Kepala Dishub Cilegon Dana Sujaksani mengaku tidak bisa mencegah kenaikan tarif angkot ini. Meski demikian, ia meminta para sopir tidak berlebihan menaikkan tarif. “Pemerintah pusat itu inginnya kenaikan tarif angkutan tidak melebihi 20 persen, kalau sampai 40 hingga 50 persen, itu sangat keterlaluan,” kata Dana.

Menurutnya, Dishub baru akan menentukan tarif angkutan pada Senin (24/6) bersama Organisasi Angkutan Daerah (Organda) dan Polres Cilegon. Katanya, ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan kenaikan tarif angkutan selain kenaikan BBM, salah satunya harga suku cadang.

“Sabtu dan Minggu ini tim kami sedang survei harga semua suku cadang kendaraan di pasaran, ini sebagai bahan pertimbangan saat rapat nanti,” katanya.

Sementara itu Ketua  Organda Kota Cilegon Syaeful Bahri mengaku tengah mengkaji rencana kenaikan tarif angkutan tersebut. Saat rapat dengan Dishub nanti, pihaknya akan mengusulkan kenaikan tarif angkutan hingga 30 persen karena selain harga BBM naik, harga suku cadang kendaraan pun ikut naik. “Kenaikkan tarif angkot harus dilakukan segera untuk menghindari kerugian para pengusaha angkot,” katanya.

Terkait kenaikan tarif angkot yang sudah berlangsung meski belum diumumkan secara resmi, Syaeful mengaku belum mengetahuinya. Yang jelas, selama kenaikannya masih wajar, ia berusaha memakluminya.

“Kalau tidak naik pengusaha angkot bisa gulung tikar. Masa iya harga BBM naik, tapi tarifnya sama. Biaya operasional tentu tidak seimbang dengan pemasukan,” ujarnya.

Namun begitu, pihaknya pun berupaya tidak memberatkan masyarakat pengguna angkot sebab bila tarif terlalu tinggi, dikhawatirkan penumpang angkot akan semakin sepi. “Meskipun tarif harus naik, namun kami juga tidak mau memberatkan para pengguna angkot. Karena itu, akan kami cari nominal pas untuk tarif angkot baru nanti,” terangnya. (ibm-quy/del)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi MTs Korban Perkosaan Diintimidasi Sekolah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler