MASOHI - Ratusan mahasiswa, Rabu (20/6) berdemonstrasi di pelataran gedung DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Kota Masohi. Mahasiswa gabungan dari Universitas Darussalam dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Kebangsaan mendesak DPRD membatalkan kenaikan tarif angkutan kota jurusan Terminal Binaiya–Sugiharto dan sebaliknya, yang ditetapkan Dinas Perhubungan dan Infokom Malteng.
Tarif semula sebesar Rp 2.000 untuk umum dan Rp 1000 untuk pelajar dan mahasiswa dinaikan menjadi Rp 2.500 per orang. Tarif ini berlaku bagi masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa. Pemberlakuan tarif ini dinilai sangat memberatkan pelajar dan mahasiswa.
Dalam aksinya mereka menuntut DPRD Maluku Tengah melalui komisi terkait memanggil Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom, Nafis Amaohru untuk dimintai keterangan terkait kenaikan tarif itu.
Sebab, tidak ada alasan konkrit yang mengharuskan dinaikannya tarif angkutan kota jurusan tersebut. Mereka menduga dinaikannya tarif angkutan umum atas sepengetahuan Dinas Perhubungan dan Infokom Malteng.
”Kita berharapa DPRD segera memanggil kepala Dinas Perhubungan dan Infokom untuk menjelaskan kenaikan tarif angkot,” teriak pendemo.
DPRD Malteng diminta mengawal pemberlakuan tarif angkutan umum sesuai dengan ketentuan. “Sepengetahuan kita, hingga saat ini belum ada Perda menyangkut kenaikan tarif angkutan umum. Jadi tidak ada alasan kenaikan tarif angkutan. Ini sangat memberatkan masyarakat, pelajar dan mahasiswa,” tukas Koordinator Demonstrasi, M. Wailissa Hamsury.
Tarif angkutan kota jurusan terminal Binaiya–Sugiharto harus dikembalikan sesuai tarif semula. Yakni, penumpang umum Rp 2.000, pelajar dan mahasiswa Rp 1.000 per orang. “Kita meminta tarif angkutan dikembalikan seperti semula,” pekik pendemo. Selain berorasi pendemo juga mengusung sejumlah pamflet yang bertuliskan kecaman terhadap kenaikan tarif baru angkutan kota. (MYX)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Ibu Terjepit Bus, 1 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi