jpnn.com - BEKASI - PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menaikan tarif perjalanan yang mulai berlaku sejak tanggal 15 Oktober mendatang. Hal ini dikarenakan PT KCJ berencana menambah gerbong dan peningkatkan fasilitas pelayanan seperti perbaikan toilet, mushala, bangku tunggu penumpang, dan penambahan armada.
Kepala Stasiun Bekasi, Teguh Budiono kepada Gobekasi mengatakan, Setelah PT KCJ melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai sisi, maka tarif pun disesuaikan.
BACA JUGA: Data Guru Bantu di DKI Simpang Siur
“Dari penyesuaian tarif tersebut, tarif kereta komuter akan naik dari semula Rp3 ribu akan naik menjadi Rp5 ribu untuk lima stasiun pertama. Stasiun berikutnya akan diterapkan kenaikan dari Rp500 menjadi Rp1000 perstasiun,” imbuhnya, seperti dilansir GoBekasi (JPNN Grup), Kamis (9/10).
Kata Teguh, warga hendaknya tidak panik, lantaran Kemenhub juga akan menambahkan subsidi yang semula hanya Rp 1000 per lima stasiun menjadi Rp 3 ribu, dan Rp 500 untuk stasiun berikutnya.
BACA JUGA: Ditahan Kejagung, Udar Masih Dapat Gaji Pokok 80 Persen
“Commuter Line merupakan alat transportasi andalan ekonomis warga, sehingga daya tariknya amat besar, kalau sampai tarifnya naik dan tidak mendapat subsidi yang cukup ini amat membebani, apalagi di tengah imbauan pemerintah untuk memakai moda transportasi masal,” tandasnya.
Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan, tarif KRL Jabodetabek akan dihitung kembali sesuai dengan standar perhitungan tarif. Kenaikan dipengaruhi tarif dasar listrik dan nilai tukar dollar.
BACA JUGA: Polisi Cari Penelepon Sulaiman Tanudjaja
Peningkatan fasilitas pelayanan kepada penumpang berpengaruh terhadap Rencana Kerja dan Tahun Anggaran Perusahaan sehingga terjadi peningkatan besaran biaya operasi perjalanan KRL. (joy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkap Tokoh Ormas Meski Dilindungi Jenderal Purnawirawan
Redaktur : Tim Redaksi