Tarif Listrik 39 Juta Pelanggan Tidak Naik

Kamis, 13 September 2012 – 11:13 WIB
JAKARTA - Pemerintah memastikan 39,18 juta pelanggan PLN (Perusahan Listrik Negara) terbebas dari kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen yang dilakukan secara bertahap tahun depan. Mereka adalah pelanggan rumah tangga dengan meteran listrik berdaya 450 watt dan 900 watt.

" Jumlah pelanggan 450 VoltAmpere (watt) sebanyak 22,17 juta pelanggan dan yang 900 VA sebanyak 17,01 juta pelanggan, mereka itu yang tidak kena kenaikan listrik 15 persen tahun depan," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik kemarin. Pemerintah memang menjamin bahwa kenaikan tarif dasar listrik hanya dikenakan kepada pelanggan dengan daya 1.300 watt keatas.
 
Dia mengakui, pelanggan rumah tangga 450 watt dan 900 watt memang mendapat keistimewaan dari pemerintah karena dianggap masih belum mampu. Untuk itu, pemerintah masih memberi subsidi listrik yang besar bagi kedua golongan pelanggan ini,"Subsidi mereka itu Rp 37,08 triliun atau 47,2 persen dari kebutuhan subsidi listrik 2013 sebesar Rp 78,63 triliun," tukasnya

Wacik meminta semua pihak untuk memahami alasan kenaikan tarif dasar listrik ini. Sebab kebutuhan subsidi listrik tahun depan diperkirakan sebesar Rp78,63 triliun. Apabila tidak ada kenaikan maka kebutuhan subsidinya bisa mencapai Rp93,52 triliun atau terdapat penghematan Rp14,89 triliun,"Penghematannya sangat besar jadi bisa dipakai untuk kebutuhan yang lain," cetusnya

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi menilai rencana pemerintah menaikkan tariff daar listrik tahun depan akan semakin menekan daya saing industri. Sebab dipastikan biaya pokok produksi akan meningkat untuk menambah pengeluaran listrik. "Kita perkirakan biaya produksi akan meningkat antara 5-10 persen karena kenaikan itu," sebutnya

Menurutnya, dampak yang sangat luas akan diterima Indonesia jika secara gampang membuat kebijakan yang membebani seKtor industrI seperti. Dia khawatir produk asing, terutama dari Tiongkok akan semakin merajalela menguasai pasar dalam negeri, sementara produk lokal akan semakin ditinggalkan,"Konsumen tentu memilih harga yang lebih murah kalau kualitasnya agak sama," kata dia

Nita menambahkan, pemerintah harus memiliki strategi khusus agar daya saing terus terjaga bahkan meningkat dibanding negara-negara lain. Akan tetapi di Indonesia, pemerintahnya justru terus memberI beban kepada pengusaha,"Apalagi kalau BBM (bahan bakar minyak) juga naik tahun depan, habislah kita. Kepentingan (pengusaha) kita juga harus diperhatikan dong," jelasnya. (wir/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Jangan Takut Utang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler