Tarif Listrik di Kampung Bakal Naik

Minggu, 23 November 2014 – 03:15 WIB

jpnn.com - BATU PUTIH - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga dirasakan warga Kampung Kayu Indah, Kecamatan Batu Putih, Berau, Kaltim. Sebab, tarif listrik di kampung itu juga bakal naik.

 

Pemerintah bersama lembaga kampung dan tokoh masyarakat akan membahas Kenaikan tarif listrik tersebut.

BACA JUGA: Organda Belum Tentukan Tarif Angkot

Thamrin, Kepala Kampung Kayu Indah, mengakui kenaikan tarif listrik itu perlu dilakukan, agar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang dikelola kampung bisa tetap beroperasi seperti biasa.

BACA JUGA: Ibu dan Anak Balitanya Terjungkal Diserempet Truk

“Tapi ini akan kita bahas dulu dengan masyarakat. Kesepakatannya berapa, akan kita bicarakan dengan warga,” ujar Thamrin via telepon, kemarin (22/11).

Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan listrik, warga Kayu Indah selama ini hanya mengandalkan listrik tenaga diesel yang memerlukan bahan bakar solar. “Kalau sekarang ini (tarif lama) Rp 100 ribu per bulan per rumah,” katanya.

BACA JUGA: Kapal Tabrakan, Juragan Hilang

Di kampung itu, umumnya warga hanya menikmati listrik selama 5 jam setiap hari, dari pukul 18.00 hingga 23.00. Ada sekitar 200 lebih kepala keluarga yang menikmati listrik mesin diesel itu, termasuk fasilitas umum dan pemeritah.

Pembangkit listrik tersebut berkapasitas 100 kilowatt. Dalam sebulan, pembangkit listrik itu memerlukan sekitar 1.600 liter solar atau 12 liter per jam.

Diakui Thamrin, sebelum harga BBM naik, pihaknya harus membeli solar dengan harga Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per liter. “Biasanya beli dari pangkalan,” katanya.

Dana untuk bahan bakar ini diperoleh dari tarif listrik yang selama ini diberlakukan pihak kampung, termasuk biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin. “Harga solar sudah naik, otomatis biaya operasional bertambah. Makanya tarif juga kita sesuaikan,” sambung Thamrin.

Dikatakannya, beberapa tahun lalu, PLTD di kampung ini mendapat bantuan solar sekitar 1.500 liter per bulan dari salah satu perusahaan yang ada di kawasan ini.

Tetapi, sejak 3 tahun belakangan, bantuan itu sudah tidak diberikan lagi. “Sekarang sudah tidak ada. Saya pernah tanya, alasannya, kondisi perusahaan lagi menurun,” ujarnya. (har/fir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrak Truk, Penggendara Motor Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler