jpnn.com, MANADO - Kebijakan pemerintah menurunkan tarif tes polymerase chain reaction (PCR) berdampak besar pada jumlah penumpang pesawat. Terjadi peningkatan yang signifikan dari sisi jumlah penumpang.
Pantauan JPNN.com di Bandara Sam Ratulangi, Manado pada Jumat (27/8), penumpang yang terbang mulai ramai. Sangat berbeda dengan saat tarif tes PCR masih di angka Rp900 ribu.
BACA JUGA: Tarif Tes PCR di Bandara Samrat Rp500 Ribu, 30 Menit Selesai
"Ini sudah mulai penuh seat-nya. Salah satunya karena tarif tes PCR sudah turun. Selain itu karena kebijakan pemerintah soal PPKM mulai dilonggarkan sedikit menyesuaikan zona wilayah," kata Cheryl, petugas di Counter Batik Air kepada JPNN.com, Jumat (27/8).
Walaupun penumpang mulai meningkat, maskapai penerbangan masih bersikap wait and see, tidak terburu-buru menambah jumlah flight.
BACA JUGA: Syarat Peserta Tes CPNS 2021 & PPPK Pilih PCR atau Antigen
Tidak hanya Batik Air yang jumlah penumpangnya mulai meningkat. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Lion Air, dan Citilink juga mengalami hal yang sama.
"Puji Tuhan, penumpang mulai banyak lagi," ujar salah satu petugas di counter Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Rekomendasi PB IDI: Penerima Vaksin Sinovac Januari-April Disuntik Dosis 3
Kenaikan jumlah penumpang juga berimbas pada porter. Mereka bisa mendapatkan lebih dari tiga orang penumpang yang membutuhkan jasanya, dalam sekali jadwal penerbangan.
"Ini mulai ramai. Kalau sebelumnya malah sering tidak dapat penumpang (yang membutuhkan jasa bantu angkut bawaan)," ujar Edi, porter di Bandara Sam Ratulangi.
Diceritakannya, saat tarif tes PCR masih di kisaran Rp900 ribu sampai Rp1,6 juta jumlah penumpang terjun bebas. Dari ribuan penumpang menjadi sekitar 200.
"Sekarang sudah mulai naik di atas 400 orang. Saat syaratnya hanya swab antigen, ribuan penumpang yang terbang setiap hari," ucapnya.
Dia berharap, kasus Covid-19 makin menurun sehingga aktivitas di bandara mulai normal lagi. Karena ada banyak masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya di bandara. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad