Bos besar Virgin Air, Sir Richard Branson menuai sorotan setelah menarik dukungannya agar Komite Warisan Dunia PBB memasukan situs Great Barrier Reef sebagai situs warisan dunia yang terancam keberadaannya.
Komite Situs Warisan Dunia PBB akan mengumumkan keputusannya pada Bulan Juni mendatang apakah situs karang laut terluas di dunia yang terdapat di perairan Australia - Great Barrier Reef layak masuk dalam daftar situs warisan dunia yang terancam keberadaannya atau tidak.
BACA JUGA: Atasi Cedera dan Trauma Pasca Perang, Veteran Australia Ikuti Turnamen Golf
Dalam posting terbarunya di blognya pada situs Virgin pekan lalu, Sir Richard menggambarkan kondisi karang laut Great Barrier Reef "tak tertahankan menyedihkannya " dan situs itu juga sedang berubah menjadi "tempat pembuangan limbah industri" dan karenanya situs itu sangat terancam kelestariannya.Untuk memperkuat dukungannya, Sir Richard bahkan rela meminjamkan namanya kepada kelompok advokasi 1MillionWomen yang mengkampanyekan upaya perlindungan terhadap situs Great Barrier Reef dan mendesak PBB menurunkan status kawasan itu menjadi terancam agar terlindung dari berbagai ancaman yang ditimbulkan terutama oleh perubahan iklim. Namun sikapnya ini telah menyeretnya ke pusaran kritik yang bersifat politis, akhirnya Sir Richard Branson menarik kembali pernyataanya dengan mengatakan dirinya tidak mengetahui upaya yang telah dilakukan Pemerintah Australia selama ini untuk melindungi situs karang laut tersebut. Menteri Lingkungan Federal Australia, Greg Hunt mengatakan dia bersedia berbicara dengan Sir Richard hari Senin malam untuk menjelaskan "klaim tidak benar yang dilakukan oleh kelompok pecinta lingkungan'," Salah satu kritik yang paling sengit terhadap Sir Richard berasal dari kelompok lobi pertambangan Queensland Resources Council (QRC).
Kepala QRC, Michael Roche menuduh Sir Richard telah "mencemari" reputasi terumbu karang. "Ini adalah intervensi yang sangat buruk oleh seorang pengusaha yang sangat kaya yang membuat banyak uang dari ekonomi Queensland dan kemudian telah mengubah ekonomi Queensland dan menghasilkan kondisi yang sangat buruk dari Komite Warisan Dunia," katanya. Roche mengatakan dia akan menyampaikan rasa tidak senangnya kepada pihak Virgin Australia, yang merupakan anggota dari QRC. "Saya ingin Branson memahami fakta-fakta mengenai Great Barrier Reef," katanya. "Dia berbicara tentang industrialisasi karang, dan bahwa karang ini telah menjadi tempat pembuangan industri. "Sulit mempercayai dia bisa tidak merasa ada masalah mendengarkan dirinya diceramahi tentang larangan pemerintah untuk kegiatan pembuangan limbah kerukan tanah di laut," "Dia juga bisa tidak merasa ada masalah ketika mendapati dirinya diberi penjelasan soal pembatasan pembangunan pelabuhan di Queensland serta investasi senilai $2 miliar yang dilakukan Pemerintah Australia dan Queensland selama satu dekade dalam melindungi dan melestarikan karang laut itu," Namun jurubicara Greenpeace, Jess Panegyres mengatakan Sir Richard sedang ditargetkan untuk menggali topik yang sangat dipolitisir. "Saya pikir itu konsisten dengan banyak perdebatan tentang Great Barrier Reef dimana pengkritik dari pendekatan yang dilakukan Pemerintah Australia memang sering kali diserang,"
"Dana $2 miliar yang digelontorkan pemerintah untuuk Great Barrier reef itu merupakan tindakan pendanaan yang umum diberikan pemerintah. Sementara isu yang utamanya adalah kalangan ilmuwan mengatakan Anda hendak memiliki karang laut yang sehat atau hendak memperluas pelabuhan batu bara? dan berdasarkan rencana pelabuhan batubara yang ada saat ini tampaknya pilihan ini akan tetap berlanjut dan terus dilaksanakan,"
BACA JUGA: Demi Dapatkan Visa Australia bagi Pria India, Pasangan Ini Atur Pernikahan Palsu
Sementara itu kelompok 1millionWomen mengatakan akan berusaha untuuk bertemu dan berbicara dengan Sir Richard secepatnya. Pada bulan Maret, pemerintah federal dan Queensland merilis rencana jangka panjang untuk Great Barrier Reef. Dalam rencana Strategi jangka panjang berkelanjutan Great Barrier Reef 2050 mengakomodir salah satu rekomendasi dari Komite Warisan Dunia PBB dan hal itu dijadikan sebagai senjata utama bagi tawaran pemerintahan Australia untuk meminta agar situs itu tidak dinyatakan terancam kelestariannya oleh UNESCO. Sebelumnya, versi draft laporan itu telah dikritik oleh beberapa ilmuwan sebagai rencana pembangunan yang berkelanjutan daripada melindungi dan melestarikan terumbu karang.
Pemerintah Queensland juga berusaha mendesak perubahan mendesak terhadap rancangan yang mencakup komitmen pemilu berupa dana senilai $100 juta untuk meningkatkan kualitas air.
BACA JUGA: Sate Padang Jadi Favorit di Festival Sate di Melbourne
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelayan Asal Darwin Ini Berenang di Punggung Ikan Hiu 5 Meter