jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah telah memangkas anggaran sejumlah kementerian/lembaga (K/L) dalam APBN 2016. Namun, tetap tidak mampu menutup keseluruhan anggaran negara tahun ini.
Karena itu, pemerintah terus menambah pembiayaan. Akibatnya, utang pemerintah bertambah. Hingga April 2016, jumlah utang pemerintah pusat mencapai Rp 3.279,28 triliun.
BACA JUGA: Pertamina Borong LPG Murah dari Iran
Angka tersebut naik Rp 42,76 triliun jika dibandingkan dengan total utang pada bulan sebelumnya, yaitu Rp 3.236,61 triliun. Meski demikian, penambahan utang itu dinilai masih terkendali.
Menkeu Bambang Brodjonegoro menuturkan, jumlah utang pemerintah pusat masih relatif kecil daripada negara-negara lain yang juga merupakan emerging markets seperti Indonesia. Pemerintah terus berupaya mengendalikan agar laju utang berada dalam batas yang aman.
BACA JUGA: 1 Juni Tarif Listrik Naik Lagi
Mantan Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) tersebut menyatakan, jumlah utang pemerintah yang mencapai lebih dari Rp 3.200 triliun itu setara dengan 27 persen dari produk domestik bruto (PDB).
’’Kami kendalikan agar utang tersebut setara dengan 27 persen dari PDB. Rasio utang itu sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran negara di dunia yang setara dengan Indonesia,’’ tutur Bambang. Meski begitu, dia mengakui bahwa utang pemerintah pusat membengkak.
BACA JUGA: Industri Kopi Makin Seksi
Ada dua faktor yang memicu bengkaknya pembiayaan tersebut. Salah satunya, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini. ’’Utang pemerintah pusat naik karena depresiasi kurs rupiah. Kami merealisasikan utang ?tahun ini,’’ ucapnya.
Mantan Wamenkeu itu juga menuturkan, lindung nilai (hedging) terhadap utang pemerintah pusat tidak perlu dilakukan. Sebab, pemerintah memiliki pinjaman yang mayoritas dalam mata uang rupiah.
’’Utang tidak perlu di-hedge. Tidak ada risiko buat kami,’’ ujarnya. Berdasar data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), total utang pemerintah pusat menjadi Rp 3.279,28 triliun jika dibandingkan dengan realisasi pada bulan sebelumnya, yaitu Rp 3.236,61 triliun.
Pada Januari 2016 total utang pemerintah pusat yang mencapai Rp 3.220,98 triliun. Angka tersebut sempat turun menjadi Rp 3.196,61 triliun pada akhir Februari ini. (ken/c5/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Ini yang Bisa Bangkitkan Gairah Ekonomi Perbatasan
Redaktur : Tim Redaksi