Kepada Radar Sorong disela-sela menjalani perawatan medis di RSUD Sorong, korban menceritakan, saat itu ia mengendarai Yamaha Mio Soul DS 3705 HU warna hijau, berboncengan dengan temannya, Rifka Kamelia (27).
Sesampainya di Jln Gunung Arfak, tepatnya di depan kediaman Gubernur Papua Barat, kendaraan yang dikendarai korban dipepet motor pelaku dari sebelah kanan dan kemudian menarik tas milik korban yang digantung di gantungan barang diantara jepitan kakinya.
Tak rela tasnya diambil paksa, korban sempat melawan sehingga terjadi tarik menarik tas dengan pelaku penjambretan yang berboncengan, namun karena kalah kuat, akhirnya tas korban berhasil direbut pelaku, dan saat itulah motor yang dikendarai korban terjatuh membuat korban tersungkur di aspal jalan hingga mengakibatkan bibir bagian bawahnya luka robek serta empat giginya tanggal terbentur aspal. “Sempat baku tarik karena tas kan saya simpan di gantungan motor dan saya jepit dengan kaki,” terangnya.
Karyawati CV Sarana Tirta Lestari (STL) kemudian bangkit dan mengejar pelaku yang kabur kearah Toko Siswa Kampung Baru dengan menumpang ojek. Namun sayang, sesampainya di depan SMKN 2 depan Tembok Berlin, penjambret yang berboncengan dengan motor warna hitam tanpa plat nomor tersebut, raib dari pandangan, hingga korban akhirnya berbelok menuju RSUD Sorong untuk mengobati luka yang dideritanya.
“Waktu saya kejar pelaku dengan ojek itu, saya belum tahu kalau bibir saya robek begini,” kata Asny sambil menahan sakit di bagian bibirnya yang terlihat berdarah.
Akibat kejadian ini, korban kehilangan dokumen-dokumen penting perusahaan tempatnya bekerja yang disimpan didalam tas yang dibawa kabur penjambret. Selain itu, ia kehilangan uang tunai Rp 200.000 serta Rp 300.000 hasil usahanya berjualan pulsa. Ia juga kehilangan dompet yang berisikan beberapa kartu ATM serta HP Nokia. “Mereka boncengan pakai motor Matic, orangnya putih-putih dan agak tinggi, umur sekitar 20 tahunan,” urainya. “Motornya warna hitam tidak ada nomor polisinya,” tambahnya.
Rifka, teman korban yang melaporkan kejadian penjambretan ini ke Polsek Sorong Barat menceritakan, saat kejadian, ia berusaha membantu mempertahankan tas milik korban, namun pelaku lebih kuat hingga membuat motornya terjatuh. “Kita mau arah kesini (Kampung Baru,red), mereka (Penjambret) buntuti kita dari belakang,” imbuh cewek yang beralamatkan di Klademak belakang Supermarket Yohan, yang dari kejadian ini mengalami luka lecet di kaki dan tangan kanannya akibat terjatuh dari motor.
Kapolsek Sorong Barat, AKP I Nyoman Punia,S.Sos yang dikonfirmasi Radar Sorong (JPNN Group) membenarkan adanya laporan penjambretan tersebut yang kini diselidiki pihaknya untuk mengejar pelaku. Pihaknya akan memintai keterangan para korban guna mengetahui ciri-ciri pelaku yang sempat dilihatnya. Sepertinya aksi penjambretan sudah sangat berani beraksi di siang bolong, dalam beberapa pekan terahir berulang kali kasus penjambretan terjadi. Perintah tembak di tempat yang dikeluarkan Kapolres Sorong Kota bagi pelaku jambret tampaknya tidak dihiraukan para pelaku kejahatan jalanan ini.
Dalang Penjambretan Diduga Kabur ke Manokwari
Sementara itu, dalang atau otak penjambretan yang selama ini buron setelah dua rekannya dibekuk aparat Polsek Sorong Barat, diduga telah meninggalkan Sorong kabur ke Manokwaris setelah mengetahui dua komplotannya diringkus polisi. Sebelumnya, tersangka yang identitasnya telah dikantongi polisi ini menjadi incaran setelah rekannya berinisial MS dan MA diamankan saat hendak mencoba kabur ke Bintuni pada Rabu (18/7) lalu.
Terkait hal ini, Kapolsek Sorong Barat, AKP I Nyoman Punia S.Sos belum bisa memastikannya, adanya informasi tersebut masih didalami dan dikembangkan. Kapolsek mengaku belum dapat memastikan apakah benar tersangka sudah kabur ke Manokwari, lantaran sampai saat ini masih dalam proses pengejaran.
Informasi yang dihimpun Koran ini, keluarga tersangka ini berada di Raja Ampat, ia yang lebih banyak menghabiskan waktunya di Manokwari, baru saja datang ke Sorong dan melancarkan aksinya bersama dua rekannya, namun tidak berjalan mulus setelah kedua rekannya dibekuk polisi. Terkait penyidikan perkara yang melibatkan dua tersangka jambret ini, Kapolsek mengatakan penyidikannya hampir rampung dan direncanakan dalam waktu dekat akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sorong.
Sekedar mengingatkan, MS (24) yang jadi incaran polisi ditangkap di Pelabuhan Perikanan saat hendak kabur menuju Bintuni. Tersangka mengakui keterlibatannya dalam penjambretan. MS diincar polisi berdasarkan pengembangan penyelidikan setelah rekannya berinisial MA menyerahkan diri ke Mapolsek Sorbar setelah ia mendapat kabar jika motor yang digunakannya saat menjambret, diamankan aparat Polsek Sorbar.
MA menyerahkan diri dan mengakui jika ia dan dua temannya sempat beraksi di jalanan untuk mengambil dompet korban, tetapi gagal. Malangnya, dalam aksinya itu, motor yang digunakan saat menjalankan aksinya, ketinggalan sehingga meninggalkan jejak baginya. Dua tersangka jambret ini dalam pemeriksaan penyidik, mengaku baru sekali beraksi. Aksi perdana tersebutlah yang menyeret keduanya berurusan dengan kepolisian dan kini harus rela di dinginnya sel tahanan Mapolsek Sorbar sambil menunggu berkas perkaranya lengkap untuk selanjutnya diproses ke Kejaksaan Negeri Sorong hingga ke persidangan di Pengadilan Negeri Sorong.(reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencuri Dilaporkan Istri Ke Polisi
Redaktur : Tim Redaksi