Tas Pemudik Dirampas, Motor Dibawa Kabur

Sabtu, 18 Agustus 2012 – 04:34 WIB
BANDARLAMPUNG - Aksi pembegalan sepeda motor dan perampasan tas disertai dengan aksi penganiayaan terjadi di Jl. Raya Padangratu, Komering, Lampung Tengah, Jumat (17/8) sekitar 06.30 WIB. Akibat kejadian tersebut, korban Sunardi (40) warga Jl. Tapaksering Kelurahan Telangbetutu, Sukarame, Palembang, harus mendapat perawatan intensif di ruang Kutilang, Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM).

Korban yang saat itu bersama sang istri Nurayati (30), bermaksud hendak mudik ke kampung halamannya di Tanjung Harapan, Anak Tuha, Lampung Tengah. Di tengah perjalanan, mereka dihentikan oleh dua orang pemuda bersepada motor yang meminta kendaraan roda dua Honda Blits BG 5370 ZD miliknya untuk dilepaskan.

Menolak permintaan pelaku, Sunardi mencoba melakukan perlawanan. Namun, pelaku terus mengganggu kemudinya dan menarik tas yang digendong sang istri. ’’Karena tarikannya kuat tas yang dibawa istri saya pun langsung putus dan berasil mereka ambil,” ujarnya saat ditemui Radar Lampung (JPNN Group) di Ruang Kutikang, RSUDAM.

Tak cukup dengan sebuah tas pelaku pun terus mengejar korban yang terus memacu motornya guna mencari pertolongan. Namun, pelaku lantas memotong laju kendaraannya dan turun untuk meminta korban menyerahkan motornya. Saat itu juga terjadi perkelahian antara Sunardi dan ke dua pelaku.

’’Mereka mengeroyok saya. Memukul pundak dan leher saya dengan helm. Karna saya tetap mencoba melawan mereka menusuk dada samping kiri saya tak jauh dari ketiak. Karena luka tusuk itu saya langsung melemah dan sempat terjatuh. Saat itu pula pelaku langsung membawa kabur motor saya,” ujarnya yang mengatakan pelaku pergi dengan meninggalkan belati yang tetap tertancap di tubuhnya.

Sayang, belati yang seharusnya dapat menjadi salah satu barang bukti justru ia buang ke parit di sekitar TKP. Ini lantaran yang terpikir olehnya adalah secapat mungkin menghentikan darah yang terus mengucur akibat luka tusuk tersebut. ’’Saat itu juga saya dan istri saya menyetop beberapa kendaraan untuk meminta pertolongan. Hingga akhirnya sepasang muda-mudi bersedia membawa saya ke puskes terdekat,” ujarnya.

Merasa tak sanggup melakukan tindakan lebih jauh, puskes pun langsung merujuknya ke RSUDAM. Di RSUDAM luka korban harus dijahit dengan lima jahitan dan dironsen untuk mengetahu kemungkinan luka dalam. ’’Semoga saja saya cepat diperbolehkan untuk pulang. Sehingga saya bisa membuat laporan ke polsek di daerah TKP dan mengurus asuransi deler. Saya berharap bisa mendapat ganti dari dealer karena motor saya ini belum lebih dari empat bulan,” ujarnya yang mengatakan tak hanya motor, dua tas ransel berisi pakaian dan oleh-oleh mudik pun turut digondol pelaku. (sur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek Tiga Cucu, Dibunuh Brondong Teman Kencan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler