jpnn.com - JAKARTA - Awal-awal masa kepulangan jamaah haji diwarnai kasus keterlambatan pesawat. Sejumlah penerbangan yang membawa jamaah kembali ke tanah air, dilaporkan terlambat hingga 16 jam. Tetapi memasuki pekan kedua pemulangan jamaah, pengankutan mulai berjalan lancar.
Inspektur Jenderal Kemenag Mochammad Jasin hingga kemarin (13/10) terus memantau kepadatangan aktivitas pemulangan jamaah dari seluruh dunia di bandara King Abdul Aziz Jeddah. "Dua hari belakangan masih banyak penerbangan yang delay," jelas Jasin saat dihubungi kemarin.
BACA JUGA: Jokowi Tanggung Risiko Sendiri karena Tutupi Nama Calon Menteri
Tetapi dia bersyukur karena mulai hari ini aktivitas pemulangan jamaah haji sudah mulai lancar. Jasin mengatakan penerbangan jamaah haji pulang ke tanah air mulai tepat waktu alias tidak terjadi delay.
Dia mengatakan panitia telah belajar banyak dari kasus keterlambatan hari-hari sebelumnya. Pada awal-awal masa kepulangan jamaah haji, banyak tas mereka yang dibongkar ketika sudah berada di bandara Jeddah. Saking banyaknya tas jamaah yang dibongkar, mengakibatkan penerbangan pesawat menjadi tertunda beberapa jam.
BACA JUGA: Pil Kuat Buat Kejagung agar Berani Usut Dugaan Pelanggar HAM
"Kita benar-benar jadikan kasus ini sebagai pelajaran," tutur Jasin. Saat ini sosialisasi terhadpa barang-barang bawaan yang boleh dibawa pulang ke tanah air semakin gencar. Sehingga saat kemas-kemas, jamaah haji sudah bisa menyeleksi sendiri barang bawaannya.
Jamaah haji merelakan beberapa barang bawaannya ditinggal, demi kelancaran kepulangan. Seperti pada umumnya, setiap menjelang kepulangan jamaah sudah terbayang-bayang kampung halaman. Sehingga mereka berharap kepulangan mereka ke tanah air tidak terlambat.
BACA JUGA: Obat untuk Tahanan Harus Diperiksa Dokter KPK Dulu
Selain urusan barang bawaan yang dilarang selama penerbangan, berat total bawaan jamaah juga dikontrol secara ketat. Sebelum meluncur ke Jeddah, tas bawaan jamaah haji ditimbang dengan teliti. Jika kelebihan muatan, langsung dibongkar.
"Pengecekan yang ketat sebelum tiba di Jeddah ini ternyata membuat arus jamaah terbang kembali ke tanah air menjadi lancar," urai Jasin.
Jasin mengingatkan jamaah haji hanya diperbolehkan membawa satu tas tentangan. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak jamaah haji yang membawa beberapa tas tentangan. "Tas tentangan yang lebih itu, banyak yang dibuang di bandara Jeddah," jelas Jasin.
Mantan pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) itu mengatakan, maskapai Garuda maupun Saudi Arabia Airlines menerapkan strategi yang sama terkait tas tentangan itu. Setiap jamaah diperiksa satu persatu sebelum melewati X-ray bandara. "Jika ada yang kelebihan tas tentangan, langsung disuruh melepas dan ditinggal di bandara," jelas jasin.
Dengan dicegat di bagian depan bandara, ketika melewati X-ray menjadi lebih lancar. Khusus pemulangan hari ini (14/10) ada 15 kloter yang diterbangkan kembali ke tanah air. Dengan jumlah jamaah haji sekitar 6.750 orang.(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wujudkan Trisakti Bung Karno, Jokowi Harus Tingkatkan Komunikasi
Redaktur : Tim Redaksi