jpnn.com, JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus menjaga kepatuhan dan tata kelola yang baik dalam praktik pertambangan.
Menurut Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti, ada beberapa investor saham yang kerap memperhatikan hal ini yang juga cukup berpengaruh terhadap fundamental perusahaan.
BACA JUGA: 4 Buah Ini Bisa Membantu Tidur jadi Lebih Pulas, Cobain deh
"Sebenarnya tata kelola bagi Antam akan sangat penting karena Antam perusahaan negara dan bergerak di sektor komoditas dengan usaha yang mencakup dari hulu ke hilir," ujar Desy.
Meski bukan diurutan utama yang dilihat investor seperti industri dan ekonomi namun faktor GCG, yang berpengaruh pada fundamental perusahaan cukup menjadi perhatian.
BACA JUGA: Soal Polemik Subsidi BBM, Lebih Baik Dialihkan untuk Pendidikan & Energi Terbarukan
Antam saat ini fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan.
Serta implementasi strategi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, dalam memaksimalkan imbal hasil dari komoditas nikel, emas, dan bauksit.
BACA JUGA: Para Pakar Bakal Bahas Skenario Kebijakan Subsidi BBM yang Tepat Sasaran
Sekretaris Perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie menuturkan Antam juga terus menjalankan komitmen untuk melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan dengan melaksanakan best practices di setiap lini operasi perusahaan.
Antam juga senantiasa cermat dalam melihat peluang pasar, merencanakan kegiatan eksplorasi secara agresif, efektif, dan market-based.
“Kepatuhan ANTAM dalam melaksanakan praktik pertambangan dan tata kelola yang baik tersebut telah terbukti dengan dicapainya milestones penting selama 2022 ini,” tuturnya.
Salah satunya adalah pencatatan capaian Zero Fatality atas penerapan Prinsip K3 selama Semester Pertama 2022.
Tak hanya itu, Antam mendapatkan penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan yaitu: Anugerah BUMN dan IICD Corporate Governance Award.
Antam juga meraih penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility yaitu: BCOMSS Award serta CSR & PDB Award.
Dalam kaitannya dengan pengembangan bisnis perusahaan, di 2022 ini Antam telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk Smelter Feronikel di Haltim dengan PLN, dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PLN untuk suplai listrik di Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Antam juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan beberapa mitra strategis terkait hilirisasi nikel dan pengembangan Kawasan Industri antara Antam dan CNGR.
Teranyar, Antam melakukan spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada anak perusahaannya sebagaimana RUPSLB, yang dilakukan beberapa waktu lalu.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada