jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasa syukurnya untuk dua hal sekaligus.
Pertama adalah karunia dari Sang Pencipta yang membuat Mbak Ani -panggilan kondangnya- tetap sehat pada masa pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19). Kedua adalah rasa syukurnya untuk realisasi program perlindungan sosial yang terus meningkat.
BACA JUGA: Kemensos Digdaya, Anggarannya Besar, Penyerapannya Cepat dan Raih WTP Empat KaliÂ
Menteri Sri Mulyani mengungkapkan rasa syukurnya melalui akunnya di Instagram belum lama ini. Dalam unggahan di akun @smindrawati di Instagram, perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 itu juga menyertakan sebuah foto dengan pose dirinya memangku balita.
“Setiap menatap bulan purnama, Saya juga selalu diingatkan bahwa sebagai manusia kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah dianugrahkan-Nya kepada kita. Saya bersyukur karena Sang Pencipta telah memberikan kesehatan kepada Saya ditengah-tengah persoalan bangsa yang sedang berusaha bangkit,” tulisnya.
BACA JUGA: Tren Kinerja Kemensos Terus Meningkat, Nih Buktinya
“Saya juga bersyukur melihat perkembangan realisasi program perlindungan sosial yang kian hari kian menunjukkan peningkatan hasil,” sambungnya. ??
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memerinci, realisasi anggaran di bidang perlindungan sosial sudah mencapai Rp 85,34 triliun. Realisasi anggaran perlindungan sosial itu menjangkau 40 juta orang pada kelompok miskin hingga tidak mampu untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), 80 juta orang untuk Kartu Sembako, dan 40 juta orang untuk penerima bansos tunai.
BACA JUGA: Tingkatkan Realisasi Anggaran, Kemensos Matangkan Beberapa Opsi Penyaluran Bansos
Unggahan itu pun kebanjiran respons bernada positif dari para netizen. Hampir semua komentar mengapresiasi pemerintah.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti para menteri di Kabinet Indonesia Maju meningkatkan realisasi anggaran dengan tujuan menopang beban belanja masyarakat terdampak pandemi COVID-19, serta menggerakkan perekonomian. Presiden Ketujuh RI itu juga menyatakan, penyerapan paling besar di sektor perlindungan sosial sebesar 38 persen.
Pernyataan Menkeu Sri Mulyani sejalan dengan sense of crisis yang menjadi pesan Presiden Jokowi, serta upaya keras, terencana dan terarah yang dilakukan Mensos Juliari P. Batubara beserta jajarannya di Kementerian Sosial dan para mitra dalam mendorong maupun memperkuat berbagai upaya pemerintah mengatasi dampak pandemi COVID-19, khusus melalui program bantuan bansos.
Mensos Juliari memiliki harapan sama dengan Menkeu. ?”Seperti diungkapkan Ibu Menkeu, pemerintah sedang bekerja keras mengatasi dampak pandemi. Benar, bahwa dalam realisasi anggaran program bansos di Kemensos terus meningkat. Saya terus mendorong agar jajaran Kemensos menjaga dan meningkatkan realisasi anggaran sehingga dampaknya dirasakan masyarakat,? katanya.
Di bawah arahan Mensos Juliari, kinerja anggaran Kemensos terus meningkat yang ditandai dengan tingginya realisasi. Sebagai contoh, dengan anggaran Rp124,76 triliun, realisasi anggaran Kemensos mencapai 59,41 persen, pada 6 Agustus 2020.
Realisasi itu menjadi yang tertinggi dibandingkan 5 kementerian dengan pagu terbesar yang rerata penyerapan anggaranya di angka 46,41 persen. Selain itu, besarnya realisasi anggaran Kemensos ada di posisi kedua dalam daftar 34 kementerian dan lembaga (K/L) yang rata-ratanya di angka 46,62 persen.
Atas arahan Presiden Jokowi, Kemensos tengah melanjutkan distribusi bansos kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19. Di antaranya Bantuan Sosial Sembako (BSS) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) yang telah memasuki gelombang II.
BSS didistribusikan kepada sebanyak 1,9 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta dan wilayah Bodetabek. Adapun BST menjangkau 9 juta KPM di luar penerima PKH dan Kartu Sembako. Perpanjangan BSS dan BST mulai Juli hingga Desember 2020 dengan nilai Rp300 ribu/KPM.(ikl/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Antoni