jpnn.com, SURABAYA - Donwori ini bisa dikatakan laki-laki nggragas yang maunya dapat paket komplit.
Nikah sih sama emaknya, tapi praktiknya, anaknya ikut diembat.
BACA JUGA: Istri Rasa Janda
=================================
Ismaul Choiriyah - Radar Surabaya
=================================
Kecewa dengan kelakuan Donwori, 45, Karin, 42, akhirnya menggugat cerai suaminya itu.
BACA JUGA: Memergoki Suami Bareng Selingkuhannya Mesra di Mal
Gimana gak kecewa kalau punya suami yang harusnya mengayomi, yang ini malah ngencani anak sendiri.
Ceritanya, Karin baru saja menikahi Donwori. Usia pernikahan kedua nya belum genap satu tahun.
BACA JUGA: Jarang Digoyang, Istri Dapat Sopir Pandai Menggoyang
Ketika menikah, Karin sudah berstatus janda beranak. Anaknya sudah gadis, umur 17 tahun. Sephia, namanya.
Karin dan Donwori terlibat cinlok karena sama-sama berdagang di pasar. Karena setiap hari sering bercanda bareng, benih-benih cinta mulai tumbuh.
Baik Karin maupun Donwori, juga sudah lama sendiri.
Kerinduan akan kehadiran sosok pendamping hidup inilah yang membuat keduanya mantap untuk menikah.
Keduanya pun akhirnya bersanding di pelaminan, tujuh bulan lalu. Pernikahannya juga lancar-lancar saja.
Baik anak Karin dan Donwori sudah pada legowo menerima kehairan sosok baru dalam keluarga.
Akhirnya Donwori memboyong Karin dan Sephia ke rumahnya. Sementara anak Donwori dengan istri sebelumnya, sejak berpisah sudah ikut ibunya.
Di awal-awal bulan sih masih tak masalah. Karin bisa dibilang bahagia punya sosok baru yang menjaganya.
Donwori pun tergolong laki-laki grapyak yang mudah akrab dengan keluarga besarnya. Ia juga tambah bahagia karena uang belanja keluarga ada yang nopang.
Namun semakin lama Karin menangkap gelagat mencurigakan antara suaminya dan anaknya.
Karin merasa, hubungan Donwori dengan Sephia terlihat makin dekat. Bukan dekat sekadar dekat, tapi mesra layaknya kekasih. Bukan lazimnya ayah dan anak.
“Sampean ngerti dewe sih gimana pandangan mata orang yang lagi jatuh cinta gitu, gimana,” kata Karin saat menunggu sidang ketiganya di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa waktu lalu.
Suaminya ini juga berubah loman sekali pada anak. Sephia minta apapun pasti dikasih.
Donwori juga jadi kerap mengantarkan Sephia keluar untuk belanja dan nonton. Berduaan lagi.
Awalnya, Karin emoh menuduh yang bukan-bukan. Meski curiga, dia positive thinking saja.
Pikirnya, mungkin keduanya sedang penjajakan sebagai bapak dan anak.
Hingga kemudian, kecurigaan Karin terbukti. Waktu itu, hubungannya sudah makin parah.
Karin sering mendapati suaminya memandang Sephia dengan tatapan tak biasa ketika ketiganya sedang berkumpul.
Dan Sephia pun begitu, tanpa sungkan-sungkan suka nyandar sana sini dengan ayah sambungnya.
Hubungan gelap itu akhirnya terbongkar juga. Waktu itu Karin baru pulang dari pasar.
Betapa terkejutnya Karin ketika ia mendapati suaminya sedang rangkulan dengan Sephia di depan televisi.
Tanpa malu tanpa sungkan, ketika sedang akan berciuman, Karin berteriak histeris dari belakang.
Diikuti dengan tampang panik bapak dan anak ini. Karena shock, Karin hanya bisa menangis sejadi jadinya. Ia patah hati.
Istri mana yang tak sakit memergoki suaminya ada main dengan perempuan lain. Kampretnya lagi, sama anak sendiri.
“Aku belum sempet benci waktu itu. Cuma ngadek jegrek gemeter nglihat dengan kepala langsung. Bahkan sampai sekarang, apa-apa yang mereka lakukan masih terngiangngiang terus di ingatan,” katanya.
Ketika sudah tertangkap basah, Donwori ini bisa-bisanya mengelak. Ia malah balik menyerang Karin dengan mengatakan kalau anaknya lah yang keganjenan.
Ia berkilah kalau menolak berkali-kali, namun Sephia ini lah yang getol menggodanya.
Menawarkan tubuhnya sendiri demi harta dan kasih sayang. Sementara saat itu, Sephia hanya menangis meminta maaf.
“Kalau yang ganjen cuma anakku, kenapa bisa sampai berduaan di kamar? Kenapa dia gak nolak? Digoda tapi menikmati?” kata perempuan asal Ngagel ini marah.
Tahu suaminya buaya, saat itu juga Karin meminta cerai pada Donwori. Ia jijik, ia kesal, ia marah.
Laki-laki yang sempat sangat ia cintai berkhianat dengan cara bejat. Ia mengaku tak sudi kalau rumah tangganya dipimpin dengan buaya yang sampai anak sendiri diembat.
“Wes cukup sakmene wae. Gak rela aku nglanjutno hubungam ini. Sakitku wis njeduk,” ujar Karin lagi.
Meski kecewa, Karin juga tak bisa serta merta menyalahkan anaknya.
Sikap menyimpang Sephia ini, mungkin juga disebabkan oleh ulahnya. “Dia sepertinya kurang kasih sayang pas tak tinggal kerja terus. Tanpa bapak, temen ya dikit, hasile rusak ngunu,” pungkasnya, menyesal. (*/opi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Sampai di Puncak Kesenangan, Berlanjut ke Kamar Mandi
Redaktur : Arwan