jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Muhamad Taufik menyatakan, tidak ada alsan pembangunan Jakarta International Stadium ditunda lantaran adanya protes dari peserta yang kalah lelang. Jika memang ada keberatan ada masa sanggah untuk menyampaikan permasalahan.
’’Namanya lelang ada yang menang dan kalah. Itu biasa. Jangan sampai, mengorbankan kepentingan publik lebih besar. Kenapa sekarang baru ribut’’ kata Taufik di DPRD DKI, Rabu (11/9).
BACA JUGA: DPRD Minta Jakpro Batalkan Hasil Tender Proyek Stadion BMW
Adanya, surat keberatan dari kerja sama operasi (KSO) PT Adhi Karya terhadap Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) itu merupakan hal biasa dalam proses tender atau lelang.
Menurut dia, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) harus menjelaskan secara detail proses lelang JIS agar masyarakat mengetahui. ’’Saya akan tetap minta pembangunan stadion berjalan. Menghentikan pembangunan tak mudah,’’ tegas dia.
BACA JUGA: Fahira Ajak Warga Jakarta Dukung Pembangunan Stadion Persija Bertaraf Internasional
JIS mulai dibangun tahun ini setelah sempat tertunda selama lima tahun. Sebab, ini sudah berstandar FIFA terbesar di Indonesia dengan nilai proyek Rp 4,5 triliun. Jangan sampai, ini dihentikan membuat malu Indonesia di mata dunia internasional. Apalagi, targetkan selesai 2021, JIS akan menjadi markas Persija Jakarta setelah markas lamanya, Stadion Lebak Bulus, dirubuhkan.
Ia pun berharap pembangunan stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu bisa dipercepat agar warga Jakarta bisa segera menikmati pertandingan Persija di stadion milik sendiri. Sebab, selama ini Persija harus bertanding menumpang di stadion lain seperti Gelora Bung Karno hingga Pakansari, Cibinong, Jawa Barat.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI sementara, Pantas Nainggolan menyarankan agar PT Jakpro menunda pembangunan JIS menyusul dilayangkannya surat keberatan dari kerja sama operasi (KSO) PT Adhi Karya terhadap LKPP dan KPPU. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil