jpnn.com, BANYUASIN - Seorang tauke sawit di Desa Nungga Sari, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, menjadi korban perampokan.
Kejadian yang menimpat korban bernama Sakroni, 50, terjadi pada Sabtu (27/1), sekitar pukul 03.00 WIB.
BACA JUGA: Petani Panen Hampir 2.000 Ha di Banyuasin
Pelakunya empat orang bersenjata tajam. Para bandit itu mendatangi rumah yang juga pedagang besar kalangan tersebut.
Saat itu, semua warga desa sedang terlelap tidur, termasuk korban dan keluarganya. Tiba di sana, dua pelaku naik ke lantai dua rumah korban. Mereka memanjat dengan terlebih dahulu naik ke atap mobil yang ada di dekat rumah.
BACA JUGA: Jokowi: Proyek Padat Karya di Banyuasin Ada 189 Titik
Sampai di lantai dua, kedua pelaku langsung mematikan dan menggasak kamera CCTV agar aksi mereka tidak terekam dan terbongkar.
Dengan modal linggis, kedua perampok itu mendongkel pintu rumah. Kemudian, mereka masuk ke dalam dan langsung mencari harta benda milik korban.
BACA JUGA: Pasokan Gabah Terus Meningkat dari Banyuasin
Suara-suara mencurigakan di lantai dua membuat korban terbangun dari tidurnya. Berbekal airsoft gun, Sakroni mencari sumber suara itu. Betapa kagetnya dia ketika memergoki kedua pelaku sedang beraksi.
Mencoba melakukan perlawanan, korban kalah jumlah dan tenaga. Dia berhasil dilumpuhkan dengan kayu gelam dan linggis. Setelah terkapar tak berdaya, korban pun disekap.
Kepalanya terluka, sekujur badan dipukuli pakai kayu gelam. Tangan kirinya ditusuk pelaku pakai sajam.
Setelah itu, kedua pelaku langsung turun dari lantai dua dan kabur bersama kedua rekan mereka yang menunggu di bawah. Kawanan ini tak meneruskan aksi perampokan itu karena khawatir ketahuan warga dan tertangkap.
Diduga, para perampok ini kabur ke arah Sungai Bungin, Karang Agung Ilir dengan hanya membawa rokok dan kamera CCTV. Keluarga korban yang terbangun langsung mencari bantuan. Korban yang terluka dibawa ke Puskesmas Pulau Rimau.
“Begitu dapat informasi dari anak korban, saya dan perangkat desa langsung berusaha mengejar para pelaku,” ujar Sadiman Nung, Kepala Desa (Kades) Nunggal Sari. Namun, kawanan itu tak terkejar dan berhasil meloloskan diri.
Diakui Sadiman, korban merupakan tauke sawit di wilayah Pulau Rimau, juga berdagang di pasar kalangan. ”Memang orangnya cukup berada. Untung saja para perampok tidak berhasil mengambil harta benda korban,” tuturnya.
Camat Pulau Rimau, Edhi Hartono menyatakan, dia telah mendapatkan informasi dan laporan adanya perampokan di Desa Nunggal Sari tersebut. “Kasusnya sudah ditangani jajaran Polsek Pulau Rimau,” ujarnya sembari berharap para pelaku cepat tertangkap.
Kapolsek Pulau Rimau AKP Jiman Pasaribu, mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan begitu mendapatkan laporan dari warga. “Kasusnya sedang kami tangani. Untuk lokasi kejadian cukup jauh, tiga jam naik speedboat,” pungkasnya.
Sebelum ini, sudah tiga kali terjadi aksi perampokan yang menghebohkan. Pada 11 Januari, empat perampok menyambangi dua toko emas di kawasan Pasar Gelumbang, Muara Enim. Dua pelaku tertangkap, bahkan salah seorang tewas dihakimi massa. Dua yang kabur berhasil membawa sekitar 9 kg emas. Terakhir, salah seorang dari kedua yang lolos itu juga sudah tertangkap.
Kemudian, 16 Januari, terjadi perampokan tauke karet di Desa Jiwa Baru Trans Bali, Kecamatan Lubai, Muara Enim. Korbannya, Muchlis (45). Dua hari kemudian, giliran tauke sawit di Karang Dapo, Muratara yang jadi sasaran perampokan. Korbannya, H Solehan. Selain terluka tembak di paha kanan, uang Rp250 juta milik korban juga berhasil dibawa kabur.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memberi atensi khusus terhadap aksi-aksi perampokan. Apalagi para pelakunya bersenjata dan berbuat sadis. Jenderal bintang dua itu memberi instruksi “sikat”. “Anak buah saya tahu SOP saat berhadapan dengan penjahat,” ucapnya.
Seiring dengan atensi dan instruksi “sikat”, kerja petugas di lapangan makin bersemangat. Banyak sudah pelaku kejahatan yang ditangkap. Beberapa terpaksa ditembak mati.
Zulkarnain memastikan, tindakan tegas yang dilakukan terhadap para tersangka adalah komitmen dia dan jajaran untuk memberantas tindak kejahatan di Sumsel. “Pelaku kejahatan yang melawan dan membahayakan, akan berakhir di kamar jenazah,” tegasnya.(qda/vis/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanja di Minimarket Uang Kurang, Bawa Parang Ngajak Duel
Redaktur & Reporter : Budi