Tawuran Antarkampung, Empat Rumah Rusak, Dua Sepeda Motor Ludes Dibakar

Selasa, 05 Agustus 2014 – 04:30 WIB

jpnn.com - KARAWANG - Tuwaran antar kampung kembali meletus di Karawang. Kali ini peristiwa terjadi di wilayah utara Karawang, tepatnya di Dusun Santiong Desa Payungsari, Kecamatan Pedes. Tawuran melibatkan warga dua dusun, yakni Kampung Pedes dan Kampung Bayur, Desa Payungsari.

Tawuran meletus dari sejak Minggu malam hingga Senin pagi. Namun puncak tawuran terjadi pada Senin (4/8) pagi.

BACA JUGA: Pantura Bebas Pembatasan BBM

Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya lima rumah warga rusak dan dua uni sepeda motor hangus dibakar masa yang bertikai. Sementara itu sembilan orang berhasil diamankan aparat dari Polres Karawang.

Keterangan yang dihimpun, dendam kedua kampung sudah berlangsung cukup lama. Bahkan beberapa warga yang ditemui disekitar lokasi tawuran, mengaku permusuhan kedua kampung sudah sejak satu tahun lalu. Permusuhan diawali dari tindakan kenakalan anak-anak, tetapi saat ini berimbas kepada masyarakat lainnya.

BACA JUGA: Hari Pertama Kerja, 30 Pegawai Banda Aceh Bolos

Aan, warga dusun Santiong Desa Payungsari yang rumahnya menjadi korban pengrusakan massa, mengatakan, tawuran di wilayahnya kerap terjadi.

Lokasi rumahnya yang berada di perbatasan kedua kampung kerap menjadi korban pengrusakan. Bahkan dia mengaku selama Ramadan berlangsung hampir tiga kali rumahnya rusak akibat tawuran. "Sebelum lebaran kita betulin, tapi sekarang rusak lagi," keluhnya.

BACA JUGA: Wisatawan Sumbang Sampah di Lembang

Aan mengaku sudah capek dengan kondisi sering terjadinya tawuran. Bahkan dia mengaku tidak tenang melaksanakan aktivitas sehari–hari. Bahkan ketiga anaknya mulai mengalami gangguan psikologis yang berdampak pada tidak mau makan dan minum.

Pengakuannya, setiap tawuran kedua kelompok selalu terjadi di depan rumahnya. Ia bersama dengan anak dan suaminya hanya mampu melihat dari dalam jendela rumah karena takut jika harus keluar rumah.

"Kalau ada tawuran saya paling lihat dari dalam rumah saja,” tukas Aan seperti dilansir Pasundan Ekspres (JPNN Grup), Selasa (5/8).

Aan menuturkan, dalam tawuran yang terjadi tadi pagi, pelakunya bukan hanya remaja, tetapi juga banyak melibatkan orang tua dan pemuda. Bahkan tawuran kali ini merupakan tawuran paling besar dari sebelumnya.

Aan berharap kedua kampung segera berdamai. Selama ini warga mengaku sudah capek karena permalahan yang sudah berlangsung setahun lebih tidak kunjung selesai. "Sudahlah jangan ada lagi tawuran, kita sudah capek. Kita pengen aman, damai biar hidup kita tenang," keluhnya dengan bibir bergetar. (eks/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegawai Malas Akan Dijemur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler