jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan satu korban berinisial MRR meninggal dunia akibat tawuran antarpelajar sekitar pukul 3.30 Wib di Letkol Supeno, Ciledug, Kaboyaran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (5/9) lalu.
Pelaku adalah alumni SMP Negeri di Jakarta Selatan. Tawuran berdarah itu bermula saat para pelaku menantang sesama alumni lewat media sosial.
BACA JUGA: Sengaja Tawuran karena Ingin Viral, Tak Takut KJP Dicabut
"Modus operandinya dengan mengajak berkelahi dengan menggunakan media sosial yang ada. Setelah itu melakukan pertemuan, mereka janjian ketemu di mana dengan menyatakan geng apa, alumni dari SMP mana," kata Yusri di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (9/9).
Para pelaku dalam tawuran antarpelajar di Ciledug, Kebayoran lama tersebut terdiri dari 5 orang. Tiga di antaranya masih di bawah umur.
Pelaku tersebut berinsisal WAP (19) dan RH. Sementara identitas tiga lainya tidak disebutkan oleh Yusri karena di bawah umur.
Diketahui, WAP merupakan pelaku yang membacok korban MRR dengan celurit di bagian punggung korban hingga meninggal dunia.
BACA JUGA: FF dan Pelajar Cantik Tertangkap Basah Saat Berbuat Dosa, Tak Berkutik
Kedua, RH juga terlibat dalam tawuran dan berperan sebagai pemberi instruksi pada tersangka lain untuk menganiaya korban.
Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat dengan pasal 170 dan UU RI pasal 76 C dan pasal 80 Tentang Perubahan UU Nomor 23 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 9 Tahun penjara.
Menurut Kombes Yusri, modus para pelaku dilakukan dengan cara mengajak tawuran di beberapa tempat di Jakarta.
"Jakarta Timur, Depok. Sering terjadi modus operandinya mereka semua," ungkap Mantan Kapolres Tanjungpinang itu.
Para pelaku dengan mudah janji bertemu di suatu tempat lalu tawuran.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pelajar berinisial MRR (17) tewas di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (5/9) dini hari. Diduga, karena tawuran.
Pelaku penyerangan bergerombol mengendarai sepeda motor. (mcr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama