Tawuran, Celurit Tertancap di Kepala Siswa SMK

Sabtu, 18 Oktober 2014 – 07:06 WIB
Tawuran, Celurit Tertancap di Kepala Siswa SMK. JPNN.com

Bentrok antarpelajar kembali terjadi di kolong Fly Over Roxy Square, Jalan Kyai Tapa, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dua pelajar yang saling baku hantam terluka parah akibat saling bacok. Satu diantaranya kritis lantaran dihujam clurit di bagian kepala dan leher kiri, Jumat (17/10) pagi.
     
Kedua korban bernama Muhammad Ramawi (18) pelajar kelas XI Otomotif STM Bara Trikora, Jelambar, Jakarta Barat dan Bahtiar Zailani (17) pelajar kelas X SMK 35 Kampung Jawa, Jakarta Barat. Bersimbah darah, sekira pukul 06.45 keduanya dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Grogol.
     
Ramawi dalam kondisi kritis mendapat perawatan serius di ruang Asoka rumah sakit tersebut. Saat dilarikan, kondisi clurit masih menancap di tempurung kepala Ramawi yang tercatat sebagai warga Setiakawan, Grogol, Jakarta Barat. Hingga pukul 13.00, Ramawi belum tertangani dokter.
     
Celurit yang tertancap di kepala Ramawi belum juga dicabut. Pihak rumah sakit masih menunggu dokter spesialis untuk menangani. Menurut keterangan perawat IGD, sekitar 22 mili meter mata besi celurit tertanam di batok kepalanya.
     
Sementara Bahtiar, warga Kebon Kacang RT08/04, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini tergeletak lemas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Di juga terluka tusukan clurit di punggung dan sabetan celurit di pergelangan kakinya.
     
Aksi tawuran puluhan pelajar tersebut terjadi sekira pukul 06.30 diduga kuat, kedua kubu terencana menggelar tawuran di tempat biasa mereka nongkrong di depan pusat perbelanjaan Roxy Square, Grogol.
     
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Khoiri mengatakan sebanyak 13 pelajar SMK 35 yang diduga terlibat dalam aksi tawuran tersebut, sudah diamankan. Hasil pemeriksaan terungkap, pemicu dari aksi tawuran itu tak lain dua korban yang terluka parah.
     
Sebab itu, lanjut Khoiri, untuk sementara ini Ramawi dan Bahtiar ditetapkan sebagai tersangka. Kendati, keduanya hingga petang hari masih dirawat di RS. Sumber Waras. ”Jadi, keduanya ini saling pukul. Diantara mereka ada yang mengeluarkan celurit lalu membacok lawannya. Celurit terlepas, lawannya yang dibacok memungut, kemudian membacok balik,” terang Khoiri saat ditemui di Mapolsek Tanjung Duren.
     
Saat ini polisi masih menelusuri kepemilikan dari celurit yan masih menancap di kepala Ramawi. Khoiri menjelaskan, aksi tawuran pelajar dari dua sekolah ini di sekitar kawasan perempatan Grogol sampai Roxy memang sering terjadi.
      
Meski sudah berulangkali ditertibkan, aksi tawuran tetap saja terjadi. Dugaan kuat, aksi tawuran berlatar dendam itu sudah terencana. Kata Khoiri, dari akun jejaring sosial Facebook para pelajar yang terlibat juga bisa tercium. Perencanaan untuk saling bantai itu kerap menjadi topik pembicaraan mereka.
     
Sebab itu, kata Khoiri, tidak sedikit dari aksi mereka berhasil digagalkan. Jika sampai bentrok sekalipun, mereka yang terlibat tak sedikit yang digiring ke sel tahanan. Namun, penindakan dari aksi tawuran ini harus diselesaikan tak hanya antara korban dan pelaku. Tapi juga pihak sekolah dan orang tua murid.
     
"Kalau memang sampai jatuh korban seperti ini, jelas kita tetapkan tersangkanya. Seperti dua orang yang menjadi korban ini, mereka sekaligus juga tersangka," terang Khoiri lagi.
     
Meskipun sudah terendus motif dari aksi tawuran tersebut, Rio Patra (18), salah satu pelajar yang diamankan polisi berdalih. Pelajar kelas XII SMKN 35 Kampung Jawa ini bersikeras kalau pelajar STM Bara Trikora yang memicu tawuran pagi itu. "Kita mah lagi nongkrong-nongkrong aja, mereka yang mulai duluan. Celurit juga punya yang jadi korban," kilahnya.
     
Menurut pelajar berkepala plontos itu juga, aksi tawuran pagi itu bertepatan dengan hari ulang tahun STM Bara Trikora yang terkenal dengan sebutan anak Batrix. "Makanya, mereka udah siap, kita mah lagi nunggu temen-temen aja di tempat biasa nongkrong," ucapnya.
       
Penuturan Sumantri (17), pagi itu, Ramawi, teman sekelasnya benar-benar tidak menyangka bakal dikeroyok oleh pelajar SMKN 35 Kampung Jawa. "Tiba-tiba, lagi di dalam Metromini, si Ramawi itu ditarik, terus dibacok," tuturnya ketika ditemui di RS Sumber Waras.
     
Kalah jumlah, Ramawi bersama beberapa teman sekolahnya tak mampu menghindari kepungan musuh. "Si Ramawi itu terpeleset, jadi gak sempet lari sama teman yang lain. Musuhnya puluhan, tapi kita cuma berempat," kata Sumantri juga. (asp)

BACA JUGA: Hasil Riset, Zakat Terbukti Bisa Naikkan IPM

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Rumah Dinas Buat Kosan Bisa Gak?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler