jpnn.com - AKSI tawuran pelajar kembali meramaikan jalan raya Ibukota. Kali ini puluhan pelajar dari dua sekolah berbeda bentrok di perempatan Slipi Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, tepat di depan fly over Slipi, Kamis (5/9) petang, pukul 15.00.
Tiga pelajar dari SMK Tri Arga, Kebon Jeruk, Jakarta Barat digelandang ke Mapolsektro Palmerah. Salah satu pelajar, Mirza Alamsyah, 16, mengaku, sore itu saat dirinya bersama sepuluh kawan sekolahnya menumpang satu bus Kopaja P16 jurusan Cileduk-Tanah Abang melintas di perempatan tersebut dihadang oleh puluhan pelajar dari SMK Muhammadiyah 4.
BACA JUGA: Angkutan Umum Jakarta Akan Beralih Gunakan BBG
“Lagi di dalam bus mau ke Tanah Abang, tiba-tiba anak-anak Muhammadiyah gedor-gedor bus, terus bus-nya langsung berhenti, saat itu anak-anak yang lain pada kocar kacir, kami bentrok di situ juga,” tutur pelajar kelas I jurusan Komputer, SMK Tri Arga itu saat meringkuk di ruang SPK Mapolsektro Palmerah.
Aksi tawuran semakin memanas, kata Alam, lantaran takut si sopir bus tidak meneruskan perjalanan, malah menyuruh Alam bersama kawan-kawannya turun di lokasi kejadian. “Mereka ada yang mengacung-acungkan celurit juga, sopirnya takut, bus-nya berhenti di situ juga, ya udah gak bisa dihindarin, kalo kami sih tadinya gak mau tawuran,” beber Alam.
BACA JUGA: 1.015 Honorer K2 Ikut Tes CPNS
Senasib, dua kawan lainnya yang juga dari sekolah yang sama, Reynaldi, 16, kelas I Jurusan Komputer dan Faizin Fahmi, 16, kelas I Jurusan Otomotif juga menuturkan hal yang sama. Bentrokan tidak berlangsung lama. Kata Fahmi, tawuran bubar karena ada petugas polisi yang melepaskan tembakan peringatan.
“Ternyata musuh kami itu udah nunggu di situ, mereka nongkrong-nongkrong di pinggir fly over,” ujar Fahmi menimpali.
Nahas, ketiganya mengaku tertangkap saat kabur ke Jalan Kemanggisan Utama Raya, tak jauh dari lokasi kejadian. “Kalo yang lain pada bisa kabur, mereka lari ke arah Kemanggisan Ilir,” ujar Fahmi.
BACA JUGA: Hindari Kereta Api, Anak Tewas Tercebur Sungai Cisadane
Petugas SPK Polsektro Palmerah, Aiptu Syafei mengatakan, dari ketiga pelajar yang diamankan, tidak satupun membawa senjata tajam. Ia memastikan akan melepaskan ketiganya dengan catatan membuat pernyataan yang tertandatangani orang tua wali murid, pihak RT dan RW.
“Mereka harus buat pernyataan dulu, berjanji tidak akan mengulangi tawuran, orang tua mereka sedang kami panggil untuk menjemput,” ucap Aiptu Syafei. (asp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serahkan Lokasari ke Swasta
Redaktur : Tim Redaksi