jpnn.com, CIREBON - Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat, menggelar tawurji yang merupakan tradisi turun-temurun dan merupakan media sedekah keluarga Keraton, Rabu (30/10).
"Tradisi tawurji ini merupakan acara sedekah keluarga Keraton," kata juru bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina.
BACA JUGA: Panjang Jimat di Keraton Kanoman, Simbol Cirebon Sejak Ratusan Tahun
Menurut Arimbi, adanya tradisi tawurji ini merupakan bentuk gotong royong antarsesama masyarakat, terutama bagi para fakir miskin yang berada di sekitar Keraton Kanoman Cirebon.
Pada zaman dahulu, kata Arimbi, para fakir miskin memohon pertolongan kepada orang kaya dengan sembari membacakan doa Tawurji.
BACA JUGA: Drugdag, Tradisi Para Wali dalam Menyiarkan Islam di Cirebon
"Tradisi tawurji selalu dilakukan pada Rabu terakhir bulan Safar (perhitungan jawa)," ujarnya.
Tradisi tawurji ini dimulai ketika Keluarga Keraton Kanoman Cirebon dan masyarakat sekitar bersama-sama membacakan sepenggal bait yang berisi doa.
Kemudian keluarga Keraton Kanoman langsung melemparkan uang koin untuk diperebutkan masyarakat yang telah menunggu di depan Bangsal Jinem Keraton.
Seorang warga yang ikut tradisi tawurji Iva (30) rela ikut berdesakan dan saling dorong demi mendapatkan uang koin untuk mencari berkah.
"Katanya uang koin yang disawerkan itu didoakan oleh sultan dan rombongannya. Semoga mendapatkan berkahnya," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti