jpnn.com - BALIKPAPAN – Tubgoat Charles 001 yang dirompak kelompok bersenjata ternyata melewati jalur yang dilarang. Lokasi perompakan di perairan Sulu, Filipina Selatan diketahui tidak aman untuk dilalui atau disebut zona konflik.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda rupanya telah mengeluarkan warning jauh hari sebelumnya. Kondisi tersebut juga telah disampaikan KSOP kepada perusahaan PT Rusianto Bersaudara yang akan melakukan perjalanan ke Filipina, Kamis (16/6) lalu.
BACA JUGA: Demi Pemudik, Tol Belum Jadi Dipaksakan untuk Dilintasi
Namun, perusahaan justru mengirim surat permohonan yang menyatakan siap bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu kemudian hari.
"Kami sudah mengimbau agar jangan masuk ke area konflik," ungkap Kepala KSOP Samarinda Yus Usmani kepada Kaltim Post di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Sabtu (25/6).
BACA JUGA: Ampuunn, 48 Desa di Daerah Ini Belum Dialiri Listrik
Dia menegaskan, tidak ada surat yang dikeluarkan KSOP Samarinda yang mengizinkan kan jalur konflik tersebut dilalui. Warning tersebut kemudian dijawab PT Rusianto dan menyanggupi dengan siap bertanggung jawab. Maka rute yang dilalui pun menjadi kewenangan nakhoda kapal.
Setelah itu, KSOP Samarinda, tidak bisa memantau perjalanan TB Charles 001 hingga meninggalkan perairan Indonesia dengan menarik Tongkang Roby 152. Nah, apa yang dikhawatirkan pun terjadi pada Senin (20/6).
BACA JUGA: Pengakuan ABK yang Disandera: Mereka Bawa Senjata
Siang hari itu, drama pun dimulai. Saat melintas di zona merah, tujuh kawanan perompak bersenjata menggunakan satu buah kapal berkapasitas 10-12 orang menghampiri TB Charles. Perompakan yang dilanjutkan penyanderaan pun terjadi. .(riz/eca/ash/far/k15/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Tentara Punya 7 Istri Siri, Baru Terbongkar Saat Meninggal
Redaktur : Tim Redaksi