Tebas Leher Menantu, Bapak Tenteng Pedang Berlumuran Darah ke Markas Polisi

Kamis, 02 Juli 2015 – 14:20 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - TUBAN - Dimas Joyo Mulyono, 26, menjadi korban atas perilaku dan perbuatannya sendiri. Warga Desa Tengger, Kecamatan Kerek, Tuban, tersebut tewas bersimbah darah di tangan mertuanya, Wartono, 55, pada Selasa malam (30/6). Dia dibantai sang mertua karena suka main ancam.  

Korban akhirnya menemui ajal setelah disabet pedang pada bagian leher dan kepala. Sehari-hari, Joyo memang sering mengancam istri dan mertuanya. Kini kasus pembunuhan tersebut ditangani Polres Tuban.
 
Sumber di Polres Tuban mengungkapkan, selama ini Joyo tinggal di rumah sang mertua. Selama menumpang, pria yang bekerja serabutan tersebut kerap memaksa agar rumah mertuanya segera dibagi dua dengan dirinya. 

BACA JUGA: Dosen Bejat, Sangat Bejat! Remas-remas Anunya Bocah SMP

Tetapi, Wartono tidak pernah setuju atau mengabulkan permintaan Joyo. Kondisi itu membuat hubungan mertua dan menantu tersebut tidak harmonis. Bahkan, Joyo kerap mengancam mertuanya.

Puncaknya terjadi pada Senin malam (29/6). Saat itu, Joyo terlibat cekcok dengan istrinya. Pertikaian tersebut kemudian berujung pada penganiayaan sang istri oleh Joyo. 

BACA JUGA: Duh! Anak SD Tertangkap Bawa Sabu

Melihat anaknya dianiaya, Wartono tidak terima dan merasa geram. Namun, saat itu Wartono masih berusaha meredam amarahnya. Saat terlibat cekcok tersebut, Joyo malah mengancam hendak membunuh istri dan mertuanya. 

Keesokan harinya, Joyo kembali berulah. Kali ini dia merusak rumah sang mertua yang juga ikut ditempatinya. 

BACA JUGA: Ditusuk Teman Nongkrong, Inalillahi...

Setelah merusak, Joyo lantas berusaha mengavling rumah mertuanya tersebut menjadi dua. Ulah sang menantu itu langsung membuat Wartono naik pitam. Akibatnya, mertua dan menantu tersebut terlibat perkelahian yang sengit. 

Kasatreskrim Polres Tuban AKP Suharyono menjelaskan, berdasar keterangan sementara dari tersangka, Wartono yang saat itu merasa terdesak langsung mengambil pedang. 

Lantas, dia mengayunkan pedang tersebut kepada korban. Tebasan itu persis mengenai kepala Joyo. Sabetan berikutnya bersarang di leher korban. 

''Akibat sabetan senjata tajam itu, korban langsung jatuh telentang dalam kondisi bersimbah darah. Dia akhirnya tewas seketika di lokasi,'' terang Suharyono di Mapolres Tuban kemarin (1/7). 

Setelah membabat dan membantai menantunya, Wartono langsung mendatangi rumah kepala desa (Kades) setempat. 

Sambil membawa pedang yang masih berlumuran darah, dia meminta sang Kades mengantarkannya menyerahkan diri ke Markas Polsek Kerek. (ono/ds/mas/dwi) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Oknum Polisi Positif Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler