jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan ditutup karena sejumlah masalah.
Menurut dia, seluruh masyarakat berbondong-bondong mendatangi taman tersebut sehingga menyebabkan munculnya parkir liar.
BACA JUGA: Katalog Offline
Tak hanya itu, pedagang kaki lima (PKL) juga berdagang tidak pada tempatnya.
"Kami bangga punya Taman Eco Park yang bagus. Karena bagus, menarik warga datang berbondong-bondong melebihi dari kapasitas yang ada,” ucap Ariza di Balai Kota DKI, Rabu (15/6) malam.
BACA JUGA: Genjot Daya Saing UMKM, Pemprov Jabar Gandeng JDL Express Indonesia
Imbas adanya parkir liar dan PKL yang berdagang di sembarang tempat membuat warga yang tinggal di sekitar taman menjadi terganggu.
"Ke depan sedang kami evaluasi dan akan kami tata kembali lebih baik,” kata dia.
BACA JUGA: Pak Luhut, Kalau Minyak Goreng Curah Dihapus, Nasib UMKM Bagaimana?
Alumnus Institus Teknologi Bandung (ITB) itu pun menjamin bakal menyiapkan lokasi berdagang bagi PKL maupun UMKM.
"Namun, memang agak lebih jauh sedikit. Warga kan jalan namanya olahraga dan kami minta warga juga menggunakan transportasi publik,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup sementara Taman Tebet Eco Park.
Informasi dari Instagram resmi @tamanhutandki, taman tersebut bakal ditutup hingga akhir Juni 2022.
"Terima kasih untuk antusiasme selama dua bulan ini. Untuk kenyamanan bersama, Tebet Eco Park akan ditutup hingga akhir Juni,” bunyi keterangan tersebut seperti dikutip pada Rabu (15/6). (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... So Sad, Tebet Eco Park Ditutup Sementara
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi