Ted Bundy Ternyata Bunuh 100 Wanita

Minggu, 27 Mei 2012 – 00:27 WIB

SEATTLE - Kesedihan mendalam keluarga korban pembunuhan berantai Ted Bundy sempat terobati setelah dia dihukum mati tahun 1989. Pria ganteng  berpembawaan kalem itu meregang nyawa di kursi listrik penjara Florida, setelah terbukti menculik kemudian membunuh 35 wanita.

Pekan ini, nama Ted kembali menghiasi media Amerika Serikat menyusul munculnya pengakuan mengejutkan dari mantan pengacaranya, John Henry Browne. "Ted tak pernah memberitahu siapa pun kecuali saya bahwa dia sebenarnya membunuh lebih dari 100 orang, dan korbannya bukan hanya perempuan," kata John saat diwawancarai  Q13-TV.

Pengakuan mengejutkan pria 42 tahun tersebut, tadinya  akan diucapkan John sebagai pesan terakhir Ted selepas dieksekusi 24 Januari 1989. Tapi John memilih mengungkapkannya 23 tahun kemudian lewat buku, dengan alasan terus dibayangi kengerian terhadap perbuatan bekas klien itu.

Kepada John, Ted mengungkapkan korban pertama kekejamannya seorang pria, bukan wanita seperti diduga sebelumnya. Hanya saja dia tak ingat lagi dimana pembunuhan berlangsung dan kenapa Ted memutuskan menghabisi nyawa pria itu.
Ted Bundy bernama asli Theodore Robert Cowell, lahir pada 24 November 1946. Di tahun 70-an namanya begitu terkenal di Amerika Serikat setelah kepolisian Florida berhasil menangkapnya dengan tuduhan pelaku penculikan disertai pembunuhan berantai.

Korban Ted mayoritas wanita berkulit putih berumur 15 sampai 25 tahun. Sebagian besar adalah mahasiswi dari kalangan menengah, yang terpesona dengan rayuan dan ketampanannya. Sebelum akhirnya dibunuh dengan cara dipukul tongkat kayu, Ted selalu memperkosa korban terlebih dahulu.

Pemilik 5 nama alias ini menyebar kekejaman di 7 negara bagian diantaranya Idaho, Utah, Colorado, sampai akhirnya tertangkap di Florida. Ted sempat berhasil kabur dari penjara, namun berhasil tertangkap kembali.  Kisah kekejaman Ted sempat masuk layar lebar tahun 2002.

Selepas mendengar pengakuan Ted, John mengaku syok selama 6 bulan menyadari bahwa orang yang dibelanya sebenarnya sangat tak layak dibela dan memang pantas dieksekusi.  "Psikopat kebanyakan tak tahu bahwa dia jahat. Tapi Ted benar-benar tahu dan sadar bahwa dia itu jahat, jahat dan benar-benar jahat," kata John seperti diberitakan laman news.com.au, Sabtu (26/5). (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Ikhwanul Muslimin Unggul di Mesir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler