jpnn.com, JAKARTA - Beberapa pihak gencar melakukan penolakan terhadap grup band Coldplay yang pada November 2023 akan menggelar konser di DKI Jakarta.
Penolakan tersebut lantaran grup band asal Inggris tersebut diduga mendukung dan mengkampanyekan eksistensi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
BACA JUGA: Tiket Habis Terjual, Coldplay Akan Tambah Jadwal Konser di Jakarta?
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan tiket menonton konser Coldplay di Jakarta terjual habis.
Hal itu memperlihatkan bahwa masyarakat tidak peduli adanya ancaman pengepungan bandara dan memboikot grub band tersebut.
BACA JUGA: Begini Modus Penipuan Penjualan Tiket Konser Coldplay, Bareskrim Bergerak
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi mempedulikan ancaman-ancaman dari segelintir orang," ujar Teddy kepada wartawan, Sabtu (20/5).
Terlebih, kata Teddy, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap Coldplay manggung di Jakarta selama dua hari berturut-turut. Seperti halnya girl band asal Korea Selatan, Black Pink.
Kendati demikian, Teddy menuturkan pihak penyelenggara jangan jumawa.
Jubir Partai Garuda itu berharap penyelenggara bisa bersepakat dengan Band Coldplay, untuk tidak mempromosikan sesuatu yang tidak sejalan dengan norma-norma di masyarakat Indonesia.
"Walaupun belum tentu kebenarannya bahwa vokalis Coldplay mendukung LGBT, tetapi sebaiknya tetap ada kesepakatan," ujarnya.
Menurut Teddy, jika Coldplay saat manggung di Jakarta mengkampanyekan dukungan terhadap LGBT sangatlah tidak etis.
"Bagaimanapun jika ada kampanye LGBT tentu tidak elok, karena selain tidak sesuai dengan norma-norma bangsa ini, juga orang ingin menonton musik bukan ingin menonton kampanye politik," ungkapnya.
Karena itu perlu adanya kesepakatan antara Coldplay dengan penyelenggara, sehingga polemik terkait penolakan konser tersebut bisa selesai.
"Sehingga konser bisa berjalan dengan lancar, penonton Indonesia terhibur tanpa harus terganggu dengan penolakan dan keributan lainnya," pungkas Teddy.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul