jpnn.com, MAKASSAR - Penyegelan gedung sekolah milik Pemkot Makassar kini terjadi lagi. Kali ini menimpa tiga bangunan sekolah sekaligus.
Yakni SD Negeri Pajjaiang, SD Inpres Pajjaiang, dan SD Inpres Sudiang.
BACA JUGA: Siswa Bingung, Sekolah Tiba-Tiba Disegel
Sekolah tersebut disegel warga yang mengklaim sebagai ahli waris atas tanah tempat sekolah berdiri.
Akibatnya, 1.500 siswa terpaksa belajar di bahu jalan GOR Sudiang di Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, kemarin (4/5). Mereka duduk beralas koran bekas.
Suasana yang tidak kondusif bukan penghalang untuk menghentikan proses belajar mengajar.
Mereka tetap mengikuti arahan materi IPA dari gurunya. Meski kendaraan tetap berlalu-lalang di hadapan para siswa.
Sebagian siswa yang tidak terima atas penyegelan tersebut membentangkan kertas putih di depan sekolahnya yang bertulis
''Kami mau belajar, kami butuh sekolah''.
Kepala SD Negeri Pajjaiang Intan berharap pemerintah kota segera mengatasi persoalan itu.
Sebab, para siswa butuh belajar. ''Kecewa dan miris melihat anak-anak seperti ini. Apalagi ini jelang ujian nasional. Anak-anak perlu fokus belajar,'' bebernya.
Salah satu pihak yang mengklaim sebagai ahli waris tanah tempat sekolah itu berdiri, Abdul Hamid, mengatakan, penyegelan dilakukan sejak Rabu malam.
Dia menanti ganti rugi tanahnya. ''Pokoknya harus ada keputusan dari pemerintah. Hari ini juga saya buka gemboknya kalau ada keputusan,'' ujar ahli waris ketiga tersebut saat ditemui di rumahnya.
Camat Biringkanaya Andi Syahrum Makkurade mengatakan, ahli waris yang merupakan warganya itu telah lama meminta kejelasan ganti rugi dari pemerintah. (mg15/kas/c19/ami/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia