Tegang! 5 Mahasiswa Dicokok saat Jokowi Pidato di Riau

Rabu, 09 Mei 2018 – 23:16 WIB
Presiden Mahasiswa Unri, Randi (berkopiah) dan rekannya diamankan paspamprem saat Harlah NU di Masjid Raya Annur Pekanbaru. Foto: EGP/Riau Pos

jpnn.com, RIAU - Insiden terjadi saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato di hadapan ribuan massa, di halaman Masjid Raya Annur, Jalan Hangtuah, Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5) siang.

Di tengah pidato Jokowi, dua orang dari kerumunan massa yang duduk langsung berdiri mengangkat kertas bertuliskan tuntutan sambil berteriak.

BACA JUGA: Fadli Zon Tuding Jokowi Gagal Jaga Rupiah

"Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa, Pak Presiden," belum tuntas teriakannya, Paspampres langsung melompat mencokok mereka.

BACA JUGA: PKB Inginkan Cak Imin Dampingi Jokowi, Begini Respons Golkar

Dua orang tersebut belakangan diketahui adalah Presiden BEM Unri, Randi serta salah seorang menteri kabinet BEM bernama Hafiz yang berniat menyampaikan aspirasi langsung kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut. Aksi mereka lebih dahulu dihentikan pengawal dan petugas keamanan.

Ternyata, bukan dua orang itu saja yang harus berurusan dengan petugas. Mengenakan baju hitam bertuliskan Hidup di Riau Tak Seindah Janji Manis Jokowi, tiga orang lainnya, dua diantaranya bernama Dedi dan seorang lain bernama Candra serta satu orang lainnya ikut dicokok hingga mulutnya berdarah.

BACA JUGA: Jokowi: Silakan Pakai Kaus #2019GantiPresiden

"Kami sudah sering sampaikan banyak hal dengan berbagai proses, kami hanya ingin menyampaikan langsung kepada Presiden," tegas Randi berteriak ketika diamankan petugas.

Beberapa poin tuntutannya adalah soal bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai mahasiswa masih langka di Riau. Sementara Bumi Lancang Kuning dikenal dengan penghasil terbesar Migas di tanah air dengan sumbangsih 40 persen migas buat Indonesia. "Sementara rakyat, untuk beli bensin langkah, Pertalite mahal, dan asing masih menguasai Migas Riau seperti Chevron," tegasnya.

Setelah diinterogasi petugas Paspampres, dua dari lima mahasiswa yang diamankan ini selanjutnya diizinkan bertemu langsung dengan Jokowi untuk berdialog jelang RI1 naik ke mobil bertolak ke bandara meninggalkan Pekanbaru.

"Kami hanya menyampaikan aspirasi pengalaman di Jakarta, ketika ingin bertemu presiden tak jumpa. Tadi sudah disampaikan langsung dan respons Pak Presiden ya menerima saja tapi tidak tahu juga tindak lanjutnya," kata Randi usai bertemu presiden.

Selain insiden tersebut, pihak paspampres juga mendatangi wartawan yang mengambil gambar atas aksi pemukulan terhadap satu dari lima mahasiswa yang diamankan. Berdasarkan pantauan di lapangan, memang seluruh video dan foto awak media yang terlihat mengambil gambar di lokasi diminta dihapus.

Kejadiannya di sekitar mobil presiden terparkir ketika RI1 akan berjalan menuju ke sana. Tak terima diamankan oleh Paspampres mahasiswa ini terus meronta dan berteriak, agar bisa diliput oleh awak media. "Media, media, tolong ambil media," teriak mahasiswa yang belum diketahui namanya tersebut sambil dibungkam.

Karena terus meronta dan berteriak, mahasiswa ini langsung diamankan dan dibawa ke tempat yang lebih aman. Kejadian berlangsung hampir setengah jam hingga akhirnya RI 1 meninggallkan lokasi acara. (egp/riaupos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Parpol Mau Bergabung, Kubu Jokowi akan Seperti Barcelona


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler