Tegang! Atlet Gantole Hilang Kontak di Udara, Ternyata...

Senin, 19 September 2016 – 07:22 WIB
Ilustrasi: dok jpnn

jpnn.com - SUMEDANG – Pertandingan cabang olah raga gantole PON XIX, Minggu (18/9), sempat diwarnai kepanikan. Pasalnya, atlet dari tim Sumatera Barat sempat hilang kontak saat melakukan uji coba penerbangan di venue gantole, Cisitu, Sumedang.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan bahwa atlet gantole Sumbar bernama Rizalul Pathani sempat hilang kontak sekitar pukul 14.00. Namun, Rizalul akhirnya ditemukan sekitar tiga jam kemudian di semak-semak area persawahan, Desa Bangbayan, Kecamatan Situraja.

BACA JUGA: Tekuk Juve, Inter Hapus Rekor Buruk Berusia Lima Tahun

”Atlet itu dalam kondisi sehat. Dia kemudian dibawa oleh tim sesama atlet untuk dilakukan pengecekan kesehatan,” kata Yusri, kemarin.

Yusri memerinci, kondisi korban selamat karena bisa landing dengan baik. Namun, posisi korban landing tersebut melenceng jauh dari tempat yang seharusnya. ”Itu meleset empat kilometer. Namun, jarak tempat pendaratan darurat dari jalan raya tepatnya Pom Bensin Sukatali  Situraja, Kabupaten Sumedang berjarak kurang lebih 12 kilometer. Rute penjemputan melingkar,” ucapnya.

BACA JUGA: Tanpa Dua Bintang, Madrid Gusur Barcelona

Sebelumnya, tutur dia, pada pukul 11.15, bertempat di titik take off lokasi Batudua, telah dilaksanakan kegiatan lanjutan pertandingan cabang gantole lintas alam jarak terbatas kelas high performance (A/B) babak III PON Jabar XIX/2016. 

Kegiatan itu, diikuti 46 atlet dari 13 kontingen. Di antaranya, Jabar, Jateng, Jatim, DIY Jogjakarta, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan selatan, Kalimantan timur, Sumatera utara, Sumatera Barat, NTB. 

BACA JUGA: Duh, Tim PON Bridge Kepri Terancam Kehilangan Atlet

Yusri menjelaskan, pada saat pelaksanaan kejuaraan, para atlet sempat beberapa kali melakukan uji coba.

”Pada saat di udara, Rizalul mengabarkan melalui pesawat bahwa akan membuka parasut darurat. Kemudian setelah itu atlet tersebut lepas kontak dengan official dan sampai pukul 17.00 baru ditemukan,” jelasnya.

Sementara itu, Joshua salah satu personel Basarnas mengatakan, faktor cuaca berpengaruh besar pada melesetnya atlet saat mendarat. 

”Sebelumnya atlet tersebut sempat dihubungi dan sempat mengangkat handphonenya, hanya empat detik tapi langsung mati. Namun tidak lama kemudian atlet asal Sumbar itu berhasil menyelamatkan dirinya,” pungkasnya. (yul/rie/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum Forki Buka Kejurnas Karate Pada PON XIX 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler