Tegas, Bupati Indramayu Tolak Rencana Impor Beras, Semoga Pemerintah Mendengar

Kamis, 25 Maret 2021 – 20:40 WIB
Petani memanen padi di areal sawah desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/3). Foto: ANTARA/Dedhez Anggara

jpnn.com, INDRAMAYU - Rencana pemerintah untuk impor beras mendapat penolakan dari Bupati Indramayu, Jawa Barat Nina Agustina.

Nina menilai impor beras bisa mengancam produksi petani di daerah yang menjadi salah satu lumbung padi nasional itu.

BACA JUGA: Bulog Tak Mampu Serap Gabah Petani, Demer DPR Bilang Begini

"Indramayu menolak rencana impor beras. Karena hal ini sangat merugikan petani kami," kata Nina, Kamis (25/3).

Menurut dia, penolakan impor beras tersebut sebagai bentuk proteksi kepada petani yang selama ini selalu merugi akibat anjloknya harga gabah dan naiknya harga pupuk.

BACA JUGA: Siap-siap, BMKG Prediksi Awal Kemarau

Nina mengatakan, sebagai salah satu lumbung padi nasional, Kabupaten Indramayu tentu sangat menentang adanya rencana impor beras, karena bisa merusak harga di tingkat petani.

Nina melanjutkan, produksi beras di Kabupaten Indramayu setiap tahunnya mengalami surplus ratusan ribu tonton beras.

"Produksi padi kita sudah surplus, kalau ditambah masuknya beras impor akan sangat berdampak bagi petani," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih baik menyerap beras milik petani, yang saat ini harganya sedang turun, dikarenakan masuk musim panen raya.

"Kenapa tidak ditingkatkan pada pengadaan sehingga impornya kita kurangi," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler