Tegas! Edy Rahmayadi Siap Dipenjara demi Sepak Bola Indonesia

Kamis, 20 April 2017 – 08:22 WIB
Edy Rahmayadi. Foto: Wahyudin/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sudah menyerahkan data para pemain asing yang belum mengantongi Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) kepada pihak imigrasi.

Kondisi tersebut membuat puluhan pemain asing terancam tidak bisa membela tim mereka di pekan kedua Liga 1 mendatang.

BACA JUGA: Kabar Melegakan untuk Aremania

Nah, tidak mau masalah tersebut berlarut-larut, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi berencana untuk turun tangan.

Pria yang juga Panglima Komando Stratetgis Cadangan Angkatan Darat itu tidak mau melihat klub mengalami kerugian lebih banyak.

BACA JUGA: Ditegur Keras Imigrasi, Persib Ancang-ancang Ajukan Protes

"Saya minta maaf, bukan mengecilkan, bukan tutup telinga bagi orang-orang yang mau berbicara soal ini. Tapi, percayalah pemain asing yang bermain di kompetisi negeri kita, tidak sama dengan tenaga kerja asing ilegal yang mau bekerja di Indonesia secara sembunyi-sembunyi. Saya jamin bahwa mereka tidak akan lari dan mau lari lewat mana juga," kata Edy, kemarin (19/4).

Edy sejatinya menyadari bahwa, masalah pemain asing yang tidak ber - kitas namun tetap dimainkan oleh sejumlah klub di Liga 1 tesebut, memang menyalahi aturan keimigrasian dan ketenagakerjaan di Indonesia. Tapi, lanjut dia, ada kepentingan besar dari sepak bola Indonesia yang hendak dia bela.

BACA JUGA: Empat Fakta Persib vs Arema FC

Memang, dari data yang dipegang oleh BOPI, total ada 25 pemain asing yang tersebar dalam sebelas klub di Indonesia yang belum memiliki Kitas.

Dan, kebanyakan dari mereka adalah pemain asing kelas dunia yang dikontrak oleh klub dengan label marquee player. Di antaranya adalah Michael Essien dan Carlton Cole di Persib Bandung serta Peter Odemwingi di Madura United.

Tapi, Edy menyebutkan bahwa dia akan memberikan jaminan kepada para pemain tersebut untuk tetap membela klub mereka di pekan kedua nanti.

Dengan alasan, mereka sudah berkominikasi dengan pihak keimigrasian, BOPI beserta kementrian tenaga kerja Indonesia secara nonformal. Rencananya, pertemuan secara resmi antara mereka dilakukan Jumat (21/4) besok.

"Saya akan bertanggung jawab akan semua ini. Karena klub-klub meminta ke operator agar mereka diijinkan untuk memainkan pemain asing itu, dan saya izinkan,"jelasnya.

"Kalau pemain asing macam-macam atau katakanlah melanggar hukum, biarkan saya yang nanti dipenjara. Saya akan pertanggungjawabkan semunya, bukan PSSI," tegas dia.

Dalam perkembangan yang sama, Sekjen BOPI, Heru Nugroho menyebutkan bahwa, bukan saatnya lagi mereka harus dikaitkan dengan masalah pemain tak berkitas tersebut.

"Karena kami sudah memberikan laporan kepada pihak keimigrasian dan juga kementrian tenaga kerja. Apa yang nanti mereka putuskan, kami menerima saja," ucapnya. (ben)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Merasa Punya Kenangan Manis di Pakansari


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler