jpnn.com - BATAM - Perlakuan buruk dari para oknum sopir angkot umum di kota Batam, Kepulauan Riau, terhadap operator bus Trans Batam sudah melampaui batas.
Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir ini, pihak terus mendapat intimidasi, penganiayaan pegawai, hingga pengrusakan bus Trans Batam.
BACA JUGA: Dengarkan Keluhan Penumpang, Jonan Minta...
Pengelola Bus Trans Batam kejadian itu tidak ingin terjadi lagi hingga akhirnya mengeluarkan ultimatum.
“Cukup ini yang terakhir, kami tak akan mentolerir lagi. Tak ada kata damai lagi,” tegas Kepala UPTD Trans Batam Abdul Madian pada Batam Pos (Jawa Pos Group), Senin (11/7).
BACA JUGA: Berulah Lagi, Oknum Sopir Angkot Pecahkan Kaca Bus Trans Batam
Madian mengatakan selama ini, pihaknya sudah cukup sabar dengan tingkah laku para sopir angkot yang semena-mena terhadap pegawai Trans Batam. “Perbuatan mereka sudah sungguh terlalu,” ujarnya.
Beberapa petugas Trans Batam, sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa temannya. Mereka mengungkapkan bahwa selama ini pegawai Trans Batam diminta untuk tidak membalas tindakan provokatif oknum sopir angkot.
BACA JUGA: Tol Bakal Lewati Hutan Lindung dan Tambang
“Kami ini hanya pegawai, hanya melaksanakan perintah,” kata salah satu pegawai Trans Batam yang tak ingin disebut namanya di Sekupang.
“Kalau marah jangan ke kami lah,” lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu unit bus Trans Batam BP 7929 EU koridor Tanjunguncang-Batamcenter yang dikendarai Sumardi kaca depannya pecah karena dilempar batu oleh Dedi, sopir angkot Anugerah biru BP 7011 GU di depan Perumnas Batuaji, Sabtu (9/7) sekitar pukul 18.00 WIB.
Dedi mengaku kesal karena penumpang dari arah Batamcenter lebih memilih naik Trans Batam ketimbang angkotnya.
Kasus ini sempat sampaike polisi, namun dimediasi sehingga pihak Perum Damri akhirnya menyetuji ajakan damai dari pihak Dedi dengan syarat kerusakan kaca depan bus Trans Batam harus diganti oleh Dedi.
“Sudah berdamai mereka dan pihak pengrusak bersedia ganti kaca bus yang dilemparinya itu,” kata kanit Reskrim Polsek Batuaji AKP M Said.
Perusakan dan intimidasi terhadap pihak operator bus Trans Batam dari sopir angkot di Batam ini bukan kali yang pertama. Beberapa bulan belakangan ini sedikitnya sudah empat kali terjadi.
Kejadian yang sempat heboh adalah aksi penyandraan sopir dan juru tiketing bus Trans Batam di daerah Seibinti, Sagulung dua bulan yang lalu. Aksi penyendaraan itu karena masalah yang sama pihak sopir angkot khususnya Bimbar dan sejenisnya merasa kalah bersaing dengan bus Trans Batam.
“Ini sudah kali ke empat, pemerintah kota Batam harus bisa ambil tindakan tegas. Kami bekerja untuk melayani masyarakat, tapi kenapa terus dapat tekanan dan gangguan seperti ini,” ujar staf operasional perum Damri Batam, Surung Togi Pakpahan. (ska/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihatlah Foto Ini, Wajah Pemeras Nakhoda Kapal
Redaktur : Tim Redaksi