jpnn.com, JOMBANG - Memasuki hari ketiga kasus perampokan yang menewaskan Sri Handayani, 52, warga Desa/Kecamatan Bareng, Jombang pada 30 Agustus lalu, tim gabungan masih menyisir sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku.
Tim gabungan tersebut tak segan melakukan tindakan tembak di tempat.
BACA JUGA: Bawa Uang Ratusan Juta, Istri Polisi Dibunuh
''Saya instruksikan kepada tim di lapangan agar bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan, apabila ada perlawanan, perlu tindakan tegas. Jangan segan melumpuhkan (tembak tempat, Red),'' tegas Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto.
Saat ini tim gabungan dari Polda Jatim, polres, dan polsek jajaran terus bergerak menyisir lokasi yang dicurigai menjadi persembunyian pelaku.
BACA JUGA: Pelaku Perampokan Sadis di Cikarang Ternyata...
''Tim kami sebar untuk menyisir titik-titik yang kami indikasikan menjadi lokasi persembunyian pelaku, termasuk wilayah hutan,'' ujarnya.
Selain itu, polisi mengerahkan bantuan anjing pelacak (K9). Karena itu, pihaknya optimistis bisa segera menangkap para pelaku.
BACA JUGA: Polisi Sudah Punya Gambar Wajah Perampok Daan Mogot
''Cepat atau lambat pelaku pasti bisa kami tangkap. Karena itu, kami imbau pelaku segera menyerahkan diri kepada petugas,'' tuturnya.
Selain sejumlah nama yang diduga menjadi pelaku pembunuhan, saat ini pihaknya mengantongi petunjuk baru.
''Dari hasil olah TKP, kami menemukan petunjuk baru berupa putung rokok persis di samping tubuh korban. Kuat dugaan, puntung rokok tersebut milik pelaku yang tertinggal,'' terangnya.
Pasalnya, dari keterangan sejumlah saksi, dipastikan putung rokok itu bukan milik korban.
''Dari keterangan sejumlah saksi, bisa dipastikan putung rokok tersebut bukan milik korban, artinya mengarah kepada pelaku,'' katanya.
Dari penemuan itu, pihaknya segera melakukan pengujian tes DNA.
''Rencananya, setelah terduga pelaku ditangkap, kami cek untuk mencocokkan hasil uji DNA. Saat ini dalam proses,'' ujarnya.
Pihaknya juga menunggu hasil tim labfor (laboratorium forensik) yang mengangkat rekaman CCTV di rumah korban. (naz/nk/c22/end/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia