jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Cinta Masjid (MCM) menyerukan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di seluruh Indonesia untuk menangkal masuknya kepentingan politik praktis dalam lingkungnan masjid.
Ketua MCM Wishnu Dewanto mengatakan, selama ini banyak masjid yang dijadikan ajang kampanye para politisi. Mereka seolah tak menganggap masjid dan musala sebagai rumah ibadah.
BACA JUGA: Wiranto: Persatuan Harga Mati Bangsa Ini
“Masjid dan musala yang berjumlah lebih dari satu juta di Indonesia ini, diperuntukan untuk umat Islam beribadah dan meningkatkan pengetahuan serta ketakwaannya. Lalu bila penggunaanya justru menyimpang dan menjadi sarana kepentingan politik praktis sebagai upaya merebut kekuasaan, maka saya kira harus dapat kita hindari hal tersebut,” kata Wishnu Dewanto dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (21/2).
Baca juga: MCM Ingatkan Bahaya Hoaks Mengatasnamakan Masjid
BACA JUGA: Kunjungi Al Azhar, Budi Karya Minta Kaum Sekuler Dirangkul
Selain itu, Wishnu juga melakukan koordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk melakukan safari Jumat agar bisa mengetahui dan memberikan penguatan, serta kenyamanan kepada seluruh pengurus masjid di Indonesia.
“MCM juga akan melakukan konsolidasi di beberapa provinsi, terutama agar para khatib bisa memberikan ceramah yang sejuk dan menjauhi ceramah-ceramah yang memberikan nilai-nilai ancaman politik praktis,” ujar Wishnu.
BACA JUGA: Lee Jeong Hoon Sempat Takut Masuk Masjid
Baca juga: MCM Gencar Sebarkan Semangat Persatuan
Hal serupa disuarakan DKM Masjid Cut Meutia. Dengan tegas, DKM masjid ini menolak dijadikannya masjid sebagai rumah politik.
“Cara paling sederhana adalah, dengan memilih tema-tema khutbah yang akan dibawakan oleh para penceramah. Setiap tema khutbah harus mengandung dengan penuh cinta dan rahmatan lil alamin.” kata Ketua DKM Masjid Cut Meutia, Indra Harsono.
Apabila masih ditemukan penceramah yang menyimpang dan membangun ujaran kebencian, pihaknya akan bersikap tegas dan mencoret penceramah tersebut di lingkungan Masjid Cut Meutia.
“Kami tidak memberi ampun bagi para penceramah yang menyimpang dan membangun opini kebencian, apalagi menyebar fitnah saat sedang berkhutbah. Sebagi sanksi bila ada yang melakukan hal tersebut, maka kami akan bersikap tegas dengan mencoret nama penceramah,” tandas Indra. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MCM Ingatkan Bahaya Hoaks Mengatasnamakan Masjid
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh