Tegaskan Bentrok Batam Bukan Perang Suku

Selasa, 19 Juni 2012 – 07:07 WIB

BATAM  - Pascabentrokan antara dua kelompok di Batam, beredar informasi bahwa insiden yang terjadi di Planet Holiday itu melibatkan dua kelompok etnis. Namun spekulasi yang beredar itu langsung dibantah oleh pejabat di Batam maupun tokoh masyarakat NTT dan Sumatera Utara.

Kapolda Kepri dengan tegas mengatakan kalau kerusuhan tersebut ulah dari dua kelompok masyarakat. "Dengan tegas saya katakan kalau ini tidak ada hubungannya dengan SARA," kata Kapolda.

Hal yang sama juga diungkapkan Walikota Batam, Ahmad Dahlan. Ia mengatakan, isu yang menyebut ada perang suku antara Batak dengan Flores adalah ulah oknum tertentu yang ingin membuat kerusuhan di Batam.

"Ini adalah perselisihan antara dua kelompok yang dilatarbelakangi masalah sengketa lahan. Jadi kalau ada yang mengatakan ada perang suku, itu adalah oknum yang tidak menginkan kedamaian di Kota Batam," katanya seperti dikutip Batam Pos.

Untuk itu Ahmad Dahlan menghimbau kepada semua warga untuk tidak mau terpancing dengan isu-isu yang berkembang baik melalui SMS ataupun media lainnya. Ia berharap semua elemen untuk sama-sama berjuang dan berusaha menciptakan kedamaian di Kota Batam.

Untuk menenangkan masyarakat Batam, perwakilan dari tokoh masyarakat juga menyampaikan pernyataan damai. Sabar Malau, tokoh masyarakat dari Suku Batak dengan tegas mengatakan, etnisnya sama sekali tidak terlibat  perselisihan dengan suku manapun, termasuk flores seperti yang beredar di masyarakat.

"Kami sudah pernah membuat kesepakatan dan itu tidak mungkin kami langgar. Ini adalah ulah oknum-oknum dari kelompok masyarakat dan tidak atas nama suku. Kita berharap tetap ada kedamaian di Batam yang kita cintai ini," katanya.

Senada dengan Sabar Malau, ketua umum paguyuban warga NTT di Batam Rofinus Lorin juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan, warga NTT tidak ada hubungannya dengan kerusuhan tersebut. Ia pun menghimbau kepada semua warga NTT untuk tidak terpancing dengan isu yang berkembang di masyarakat.

Rofinus Lorin menegaskan, kerusuhan tersebut hanya melibatkan dua kelompok masyarakat yang bertindak untuk kepentingan sendiri sehingga tidak ada hubungannya dengan SARA. Karenanya ia juga meminta kepada semua warga untuk memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian menyelesaikan masalah ini.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Papua tak Hanya Butuh Jenderal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler