Tegaskan Jabatan Wakapolri Bukan Arisan Jenderal

Kamis, 27 Februari 2014 – 13:28 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Penggganti Komisaris Jenderal Oegroseno sebagai Wakapolri masih belum ditentukan Mabes Polri. Padahal, masa pengabdian Oegroseno hanya tinggal hitungan hari bahkan jam. Ya orang nomor dua di jajaran kepolisian itu memasuki masa pensiun pada akhir bulan ini. 

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menjelaskan bahwa ada dua kriteria utama dalam memilih calon Wakapolri pengganti Oegroseno yang akan pensiun pada akhir Februari 2014 ini.

BACA JUGA: Tuntutan 7,5 Tahun Bui untuk Politikus Golkar Perantara Akil Mochtar

Pertama, Neta menjelaskan, calon Wakapolri harus dari angkatan dan usia yang lebih muda dibanding Kapolri Jenderal Sutarman. "Tujuannya, agar komunikasi dan koordinasi antar Kapolri dan Waka Polri tidak ada kesenjangan," kata Neta.

Kedua, lanjut Neta, calon Wakapolri jangan dipilih dari perwira tinggi atau jenderal senior yang sudah mau pensiun. Sebab, posisi Wakapolri di tahun politik 2014 sangat strategis.

BACA JUGA: Hambit dan Cornelis Siap Dengarkan Tuntutan

"Bukan posisi sebagai hadiah atau arisan untuk para jenderal senior yang sudah mau pensiun," ungkapnya.

IPW juga melihat proses pergantian Wakapolri berjalan sangat alot. Ada tarik menarik yang kuat di lingkungan elit Polri untuk memilih antara jenderal bintang tiga senior yang sudah mau pensiun dengan jenderal bintang dua yang potensial.

BACA JUGA: Sarankan Risma Bertahan Sembari Melawan

Akibat tarik menarik ini proses pergantian Oegroseno menjadi lamban. Bahkan sampai detik-detik terakhir, nama pengganti Oegroseno belum diumumkan.

"Padahal masa tugas Oegroseno tinggal hitungan jam," tegasnya.

Di internal Polri, kata dia, ada pihak tertentu yang mendorong Kapolri Sutarman agar mengusulkan beberapa jenderal senior sebagai calon Wakapolri. "Dengan alasan kaderisasi urut kacang dan agar tidak terjadi lompatan junior melangkahi senior," ujarnya.

Ia menilai pola pikir ini jelas tidak tidak masuk akal dan menyesatkan masa depan Polri. Apalagi jika melihat beberapa jenderal senior yang diusulkan sebagai calon Wakapolri itu beberapa bulan ke depan akan pensiun.

Kembali ia menegaskan bahwa jabatan Wakapolri bukanlah "arisan para jenderal" yang sudah mau pensiun. Sebab itu, Kapolri yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan calon Waka Polri harus memilih dari perwira yang lebih muda, baik usia maupun angkatan.

"Selain itu calonnya bisa diterima semua pihak, punya kapabilitas, integritas, dan senantiasa mendorong perubahan di Polri," tuntas penulis buku 'Jangan Bosan Mengkritik Polisi' ini. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Ketum PBB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler