jpnn.com - JAKARTA - Harga saham PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan. Turunnya harga saham BCA ditengarai terkait kasus pajak yang berbuntut korupsi dan kini disidik KPK.
Namun dugaan itu dibantah oleh Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Menurutnya, turunnya harga saham itu merupakan hal wajar.
BACA JUGA: Akuisisi BTN oleh Mandiri Dinilai Tepat
"Saham naik turun itu sesuatu yang biasa. Saya kira tiap hari naik dan turun saham itu biasa saja," ungkap Jahja di kantornya Menara BCA, Jakarta, Selasa (22/4).
Sebagaimana diketahui, harga saham Bank Central Asia (BBCA) turun 150 poin atau 1,3 persen dalam penutupan sesi pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini. Harga saham BCA tercatat diperdagangkan pada level Rp 11.025 per lembar saham.
BACA JUGA: Dahlan Iskan: Karyawan BTN Akan Lebih Sejahtera
Saham BCA bahkan menempati urutan keempat saham emiten yang paling banyak dijual oleh investor asing dengan nilai transaksi sebesar Rp 36 miliar. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Perhutani Ekspor Alpha Pinene ke India
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Pabrik Rp 28 Miliar, Kimia Farma Gandeng PT Garam
Redaktur : Tim Redaksi