Tekan Inflasi, Pemkot Palembang Bagikan Ribuan Paket Sembako

Kamis, 04 Januari 2024 – 18:38 WIB
Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ratu Dewa saat membagikan paket sembako di Kantor Camat Ilir Barat I Palembang, Kamis (04/01). Foto: Diskominfo Palembang.

jpnn.com - PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang akan membagikan 1.800 paket sembako di setiap kecamatan di Bumi Sriwijaya itu.

Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyampaikan bahwa pembagian paket sembako ini berdasarkan arahan dari Presiden Republik Indonesia dalam rangka pengendalian inflasi.

BACA JUGA: Arus Balik Nataru, Puluhan Ribu Penumpang Naik Kereta Api dari KAI Divre III Palembang

"Pembagian paket sembako juga untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Kota Palembang," ujar Dewa seusai membagikan 100 paket sembako di Kantor Camat Ilir Barat I Palembang, Kamis (4/1).

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS dari dinas sosial setempat, penduduk yang masuk kategori miskin di Kota Palembang berjumlah hampir 12 ribu.

BACA JUGA: Bacalon Wali Kota Palembang Bantah Lakukan Penipuan Proyek Aspal DLHK

"Masyarakat yang mendapatkan sembako termasuk dalam kategori miskin," ujar Dewa.

Dia berharap warga yang menerima sembako dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya.

BACA JUGA: Antisipasi Banjir, Pemkot Palembang Siagakan Tim 

"Mudah-mudahan sembako ini dapat mengurangi bagi warga yang terdampak miskin," kata Dewa.

Adapun bantuan paket sembako yang dibagikan tersebut terdiri dari beras sebanyak 5 kilogram, minyak sayur, dan gula pasir.

"Ada 100 di setiap kecamatan, tetapi nanti akan terus dilakukan di 18 Kecamatan di Palembang. Total seluruhnya ada sebanyak 1.800 paket yang akan dibagikan," ujar Dewa.

Sumatera Selatan mengalami inflasi tahunan di angka 3,17 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,48. Angka itu melebihi nilai nasional senilai 2,16 persen.

Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto menyebut bahwa inflasi terjadi karena dipengaruhi oleh biaya hidup masyarakat yang meningkat sepanjang tahun kemarin terhadap sektor pangan, terutama beras yang saat ini harganya masih terbilang mahal sebesar Rp 12 ribu per kilogram.

"Selain beras, inflasi terjadi karena tingginya nilai konsumsi," katanya. (mcr35/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler