jpnn.com, PONTIANAK - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Batalyon Infanteri Mekanis 643/Wanara Sakti menyisir wilayah Perbatasan RI - Malaysia khususnya di sektor barat, yakni di Dusun Saparan, Desa Kumba, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Upaya ini dilakukan untuk menekan kegiatan ilegal di wilayah perbatasan RI - Malaysia yang berada di Provinsi Kalbar.
BACA JUGA: Pasukan TNI Tangkap 8 Orang di Perbatasan RI-Malaysia, Lihat yang Dibawa
"Kegiatan patroli rutin ini kami lakukan dengan menyisir wilayah perbatasan dalam menciptakan rasa aman pada masyarakat dan menekan seminimal mungkin kegiatan ilegal di wilayah perbatasan Kalbar," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/Wns Letkol (Inf) Hendro Wicaksono dalam keterangan tertulisnya di Makotis Entikong, Sanggau, Kamis (3/3).
Ia menjelaskan, kegiatan patroli keamanan yang dilaksanakan oleh personel Pos Saparan di sekitar Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP) Dusun Saparan itu merupakan tanggung jawab sekaligus pengabdian yang tulus dan ikhlas anggota TNI AD demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA: Mayjen Mohamad Hasan: Prajurit TNI AD Harus Hadir di Tengah Kesulitan Masyarakat
"Kami rutin menggelar patroli keamanan dengan waktu yang variatif, dalam menjamin keamanan dan mencegah terjadinya kegiatan ilegal di wilayah perbatasan RI - Malaysia," ujarnya.
Danpos Saparan Lettu (Inf) Dade Setiawan mengatakan kegiatan patroli keamanan ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat perbatasan, sehingga bisa menjalankan aktivitas sehari- hari dengan tenang.
BACA JUGA: Satgas TNI Ajari Wawasan Kebangsaan Kepada Generasi Muda
"Ada beberapa jalur tidak resmi yang bisa digunakan sebagai akses langsung menuju negara Malaysia, ada jalur tradisional dan juga jalur transportasi bagi perusahaan sawit sehingga harus diawasi secara ketat," katanya.
Namun, lanjut dia, sejak pandemi Covid-19 ini, jalur tersebut ditutup dalam mencegah seminimal mungkin adanya aktivitas ilegal. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy